CEK FAKTA: Wali Kota Surabaya Marah-marah, Demo KPU dan Bawaslu?

Bangun Santoso Suara.Com
Jum'at, 03 Mei 2019 | 11:23 WIB
CEK FAKTA: Wali Kota Surabaya Marah-marah, Demo KPU dan Bawaslu?
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. (Suara.com/Dimas)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Berbagai unggahan baik foto, video hingga meme seputar pemilu terus menghiasi laman media sosial. Sayangnya, informasi tersebut tak jarangan adalah bohong alias hoaks, atau bisa juga meski kejadiannya benar, namun sengaja diplintir oleh sang pengunggah.

Salah satunya adalah sebuah video yang diunggah oleh akun Facebook bernama Uda Eri Zal. Dalam unggahan video berdurasi 2 menit 8 detik itu, memperlihatkan seorang perempuan tengah berorasi di depan sebuah gedung dan sejumlah aparat kepolisian. Dalam video itu, wajah sang perempuan tidak ditayangkan secara jelas, hanya terdengar suaranya saja yang lantang menggunakan alat pengeras suara.

"Saya cuma mengimbau ketua KPU sama pengurus, petugas pemilu, polisi-polisi, kowe sing bekas muridku jangan kemakan ya. Kalian dibayar oleh duit rakyat,"ujar perempuan dalam video tersebut.

Dalam video itu, sang pengunggah menulis narasi:

Baca Juga: CEK FAKTA: Rancangan Istana Negara di Palangkaraya Berbentuk Garuda?

"Risma walikota Surabaya marah besar dgn KPU & Bawaslu krn bnyk kecurangan dilakukan kedua lembaga ini," tulis akun Uda Eri Zal.

Hingga Jumat pukul 10.55 WIB, unggahan video tersebut menuai ratusan komentar dan sudah dibagikan sebanyak 1.800 kali.

Lantas benarkah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini marah-marah dengan KPU dan Bawaslu?

Hasil bidik layar video seorang perempuan berorasi disebut Wali Kota Surabaya
Hasil bidik layar video seorang perempuan berorasi disebut Wali Kota Surabaya

Penjelasan:

Atas beredarnya video yang menyangkut nama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya M Fikser memberikan pernyataan tegas bahwa sosok perempuan di dalam video tersebut bukanlah Wali Kota Surabaya.

Baca Juga: CEK FAKTA: Kapolri Tito Tak Segan Tembak Mati Cucu Nabi, Hoaks!

"Hoaks, itu bukan ibu (Tri Rismaharini) tempatnya bukan KPU Surabaya. Jadi saya tegaskan lagi itu hoax," kata Fikser seperti dikutip dari artikel yang dimuat Detik.com berjudul 'Viral Video Demo KPU Bercaption Wali Kota Surabaya Ibu Risma, Pemkot: Hoaks'

Menurut Fikser, pihaknya pertama kali mengetahui beredarnya video tersebut pada Rabu (1/5). Setelah itu ia kemudian memberitahukan langsung kepada Wali Kota Risma.

"Kita tahu kemarin siang. Dan langsung saya laporkan ke ibu. Ya beliau sangat kaget dan kecewa kok ada orang yang berbuat begitu," beber Fikser.

Untuk menindaklanjuti video tersebut, imbuh Fikser, pihaknya mengaku sudah berkonsultasi dengan bagian hukum. Karena video tersebut dianggap cukup meresahkan masyarakat.

"Banyak pihak kemudian bertanya-tanya soal kebenaran video tersebut. Kita juga saat ini telah membuat klarifikasi melalui video juga dengan memberi keterangan hoax di media sosial dan info grafis," terang mantan Camat Sukolilo itu.

"Sudah kita konsultasikan kepada bagian hukum nanti bagaimana kelanjutannya. Nantinya untuk mencari tahu siapa yang pertama pengunggah video atau pembuat biar pihak kepolisian saja," tandas Fikser.

Kantor KPU Solo

Hasil perbandingan bidik layar video perempuan berorasi dengan foto yang diunggah di laman Viva.co.id (turnbackhoax.id)
Hasil perbandingan bidik layar video perempuan berorasi dengan foto yang diunggah di laman Viva.co.id (turnbackhoax.id)

Dari penelusuran lebih jauh, orasi wanita tersebut ternyata adalah bagian dari aksi yang dilakukan puluhan orang tergabung dalam Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) Jumat, 26 April 2019. Mereka menuntut lembaga penyelenggara Pemilu itu untuk tidak curang dalam penghitungan suara pemilu.

Massa tampak berkumpul di depan kantor KPU yang terletak di Sumber, Banjarsari, Solo. Sebuah truk yang dimodifikasi menjadi panggung orasi juga terparkir di depan pintu masuk kantor itu.

Sejumlah personel Kepolisian dan TNI berjaga-jaga di sekitar kantor itu. Polisi juga memasang kawat berduri untuk yang diletakkan depan kantor KPU.

Fakta ini diperkuat dari hasil tangkapan layar di video tersebut sama setelah dibandingkan dengan foto yang dimuat di laman Viva.co.id dalam artikel berjudul 'Massa Dewan Syariah Geruduk Kantor KPU Solo'

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI