Suara.com - Satu orang korban insiden teror penembakan masjid di Selandia Baru (New Zealand) pada 15 Maret 2019 lalu dilaporkan meninggal dunia. Dengan demikian, total korban akibat insiden itu mencapai 51 orang.
Korban yang meninggal itu adalah seorang warga Turki yang terluka akibat insiden penembakan masjid di Selandia Baru itu. Korban meninggal dunia usai menjalani perawatan sejak penembakan terjadi.
"Sayangnya kami kehilangan warga kami yang terluka parah dalam serangan keji di Christchurch, Selandia Baru," kata Turkish Foreign Mevlut Cavusoglu lewat Twitter-nya seperti dilansir Reuters, Jumat (3/5/2019).
Sementara itu, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan, korban yang meninggal adalah seorang pria Turki. Pria itu meninggal kemarin malam di Rumah Sakit Christchurch setelah dirawat di unit perawatan intensif sejak serangan terjadi.
Baca Juga: Selandia Baru Tangkap Seorang Pria di Christchurch, Tempat Teror Dua Masjid
"Belasungkawa tulus saya sampaikan kepada keluarga, ini berita sedih ini akan terasa di seluruh Turki dan Selandia Baru," ucap Ardern.
Saudara laki-laki pria itu mengatakan kepada kantor berita Turki Anadolu bahwa pria tersebut telah dioperasi pada hari Kamis (2/5) tetapi tidak dapat diselamatkan. Dia menyebut saudaranya itu mengalami pendarahan yang tak bisa dihentikan.
"Dia menjalani operasi hari ini, mereka tidak bisa menghentikan pendarahan, jadi kami kehilangan dia. Kami senang karena kami pikir itu berjalan baik, dia telah berjuang selama 50 hari," kata saudara lelaki itu, sebagaimana ditulis Anadolu.
Sembilan orang yang tertembak dalam serangan itu tetap berada di rumah sakit dalam kondisi stabil, menurut Ardern.
Pelaku penembakan masjid di Selandia Baru, yakni Brenton Tarrant, dari Australia, sebelumnya telah didakwa dengan 50 tuduhan pembunuhan.
Baca Juga: Selandia Baru Beri Izin Tinggal Permanen Bagi Korban Penembakan Masjid