Lebih Nasionalis, LSI Denny JA: Jokowi Unggul 17 Juta Suara dari Prabowo

Kamis, 02 Mei 2019 | 15:24 WIB
Lebih Nasionalis, LSI Denny JA: Jokowi Unggul 17 Juta Suara dari Prabowo
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kedua kanan) bersama Ketua KPU Arief Budiman (kedua kiri) sebelum mengikuti debat capres putaran keempat di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019). Debat itu mengangkat tema Ideologi, Pemerintahan, Pertahanan dan Keamanan, serta Hubungan Internasional. [Suara.com/Arief Hermawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa menyebut pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 01 Jokowi - Maruf Amin hingga saat ini unggul di 21 Provinsi di Indonesia. Sedangkan rivalnya, Capres dan Cawapres nomor urut 02 Prabowo - Sandiaga hanya menang di 13 provinsi.

Ardian mengatakan estimasi suara sah pada Pilpres 2019 sebesar 155.758.787 pemilih. Hal itu kata dia, berdasarkan asumsi partisipasi pemilih menurut versi quick count sebesar 80,76 persen dari total pemilih sebanyak 192.866.254 pemilih.

Pasangan Jokowi - Ma'ruf kata dia, unggul dengan perolehan suara sebesar 55,71 persen atau 86.773.220 suara. Sedangkan Prabowo - Sandiaga memperoleh suara 44,29 persen atau setara 68.985.566 suara. Adapun selisi perolehan suara di antara keduanya ialah sebesar 11,42 persen.

"Jika selisih kedua pasangan calon sebesar 11,42 persen, artinya selisih itu setara dengan kurang lebih 17 juta suara selisih antara dua kandidat," kata Ardian di kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (2/5/2019).

Baca Juga: Pemilu 2019 Selesai, Anies Desak DPRD Bahas Lagi Kekosongan Cawagub DKI

Ardian menuturkan, ada lima faktor yang menyebabkan Jokowi - Maruf unggul dari Prabowo - Sandiaga dengan selisih suara di atas 10 persen.

Pertama, kata dia, ialah kepuasan atas kinerja Jokowi sebagai petahana yang dirasakan oleh mayoritas publik.

Faktor kedua yakni program populis kartu sakti Jokowi seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Keluarga Harapan (PKH), infrastruktur, hingga dana desa.

Selain itu basis pemilih yang loyal di kalamgan pemilih minoritas, wong cilik dan kalangan NU juga menjadi faktor ketiga keunggulan Jokowi.

Sedangkan faktor keempat dan kelima ialah adanya golput yang terbagi proporsional serta figur dan kepribadian Jokowi yang lebih disukai publik ketimbang Prabowo.

Baca Juga: Mendagri Beri Penghargaan Bagi 22 Polisi Gugur Saat Tugas di Pemilu 2019

"Hampir semua aspek kepribadian, Jokowi dinilai publik lebih unggul dibanding Prabowo. Kepribadian tersebut diantaranya Jokowi dinilai lebih jujur, pintar, nasionalis, dan perhatian terhadap rakyat," kata Ardian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI