Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memiliki empat cara untuk mengantisipasi banjir di Ibu Kota. Cara yang akan diterapkan Pemprov DKI itu mulai dari pembangunan bendungan hingga drainase vertikal.
Cara pertama yang ditawarkan Anies adalah membangun kolam retensi dan waduk. Anies menilai solusi itu ampuh untuk mengatasi banjir karena air kiriman dari hulu alias banjir kiriman yang datang dari kawasan Bogor, Jawa Barat.
"Satu adalah sumber banjir karena air dari hulu. Itu solusinya dengan membangun lebih banyak kolam - kolam retensi waduk Dam. Sehingga air dari hulu bergerak ke Jakarta secara lebih terkontrol," kata Anies saat ditemui di kawasan Monas Jakarta Pusat Kamis (2/5/2019).
Kedua adalah pembangunan tanggul di Pesisir Utara. Anies menerangkan, banjir di Jakarta tidak hanya datang dari kiriman. Banjir di Jakarta juga disebabkan oleh naiknya permukaan air laut atau biasa dikenal dengan banjir rob yang diatasi dengan membangun tanggul.
Baca Juga: Korban Meninggal Akibat Banjir Bengkulu Jadi 30 Orang
"Kemudian sebab yang kedua adalah meningkatnya permukaan air laut karena itu juga penyebab banjir. Caranya adalah dengan meneruskan pembangunan tanggul di pesisir Jakarta," ucapnya.
Ketiga membangun sumur resapan. Pembangunan sumur resapan atau drainase vertikal dianggap Anies bisa menjadi solusi untuk mengatasi genangan jika terjadi hujan deras di wilayah kota Jakarta.
"Lalu yang ketiga adalah terkait dengan banjir akibat hujan di dalam kota. Itu ada beberapa wilayah. Wilayah - wilayah yang tanah - tanahnya itu mampu menyerap air, di situ kita bangun program drainase vertikal untuk tanah - tanah yang bisa menyerap air dengan baik," ucap Anies.
Untuk solusi terakhir atau keempat adalah naturalisasi sungai. Pemprov DKI kata Anies, akan membuat aliran air lancar tanpa sumbatan dan menghidupkan ekosistem sungai kembali.
"Sungai yang sekarang ada itu kita akan bangun tempat di mana ekosistem sungainya dihidupkan kembali. Menghidupkan ekosistem sungai itu supaya satu airnya jernih, mahkluk bisa hidup di sana. Dan kalau mahluk - mahkluk bisa hidup di sana artinya polusi juga rendah. Dan itu yang akan kita lakukan," pungkasnya.
Baca Juga: Ribuan Rumah Warga di Tujuh Desa di Cirebon Terendam Banjir
Meski demikian, Anies belum menjelaskan semua konsep tersebut secara detail termasuk kapan waktu mulau pengerjaan. Menurutnya perlu waktu yang banyak untuk menjelaskan seluruh solusi ini secara teknis.
"Ini kalau doorstop gini potensi plintir-able nya tinggi. Jadi saya jelasin nanti saja," tutup Anies.