Menurut Arief Poyuono, Djoko Santoso sengaja memberikan pernyataan tersebut di depan awak media. Tujuannya, imbuh Arief, untuk menyembunyikan lokasi real count dari BPN.
"Jadi pak Djoko kan harus bisa mengumpetin kan. Dia seorang ketua umum, dia bicara peraturan. Padahal C1 itu yang punya partai, saksi dan KPU," ujar Arief Poyuono.
Ketika ditanya apakah Djoko Santoso mengetahui lokasi penghitungan oleh Najwa Shihab, Arief Poyuono mengamini.
Najwa Shihab pun mengatakan, "jadi ketika ditanya wartawan itu, dia cuma ngeles saja?"
Baca Juga: Video Siap Presiden Jokowi Viral, Adian Napitupulu Bilang Begini
"Ya sama kayak saya, saya tahu lokasi di mana, siapa yang menghitung, timnya, tapi saya tidak memberitahukan karena ini penting," ujar Arief Poyuono membela diri.
Juru bicara TKN Jokowi - Maruf Amin, Adian Napitupulu, pun menanggapi santai. Dia mengaku bingung dengan sosok yang bohong di antara Arief Poyuono dan Djoko Santoso terkait real count BPN.
"Memang membingungkan siapa yang bohong di antara mereka. Wong, mereka saja tidak tahu. Beda pernyataan Ketua BPN, beda pernyataan Arief Poyuono," ujar Adian Napitupulu yang juga jadi narasumber di Mata Najwa.
Kemudian, Adian Napitupulu menyentil Arief Poyuono. Menurut dia, jika orang terlalu sering berbohong, tidak bisa lagi membedakan mana yang bohong dan mana yang benar.
"Kalau memang ada datanya ya buka saja. Kita menuntut transparansi KPU dan pihak lain, tapi tidak mau transparan terhadap diri kita sendiri. Tunjukkan saja di mana. Ada ancaman, adukan saja. Jangan cuma bicara di media, tapi tidak ada pengaduan," ujar Adian Napitupulu.
Baca Juga: Momen Kocak Arief Poyuono dan Adian Napitupulu: Jadi Ini Salah Siapa?