Suara.com - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily ikut mengomentari orasi Calon Presiden Prabowo Subianto yang menuding media ikut merusak demokrasi. Prabowo dinilai otoriter dan anti kritik.
Menurutnya, Prabowo kerap menyerang media secara kasar melalui pernyatan-pernyataanya.
"Berkali-kali Prabowo tercatat menyerang secara kasar media. Dan kali ini Prabowo menyebut media ikut merusak demokrasi di Indonesia," ujar Ace saat dihubungi wartawan, Kamis (2/5/2019).
Tak hanya itu, Ace menyebut tuduhan kasar yang dialamatkan kepada media menunjukkan mantan Danjen Kopassus itu tak mengerti fungsi pers dalam demokrasi.
Baca Juga: Baliho Ucapan Terimakasih Prabowo - Sandiaga, DEEP: Bakal Terus Menjamur
"Bahkan sangat jelas mencerminkan watak seorang pemimpin otoriter yang sangat anti kritik dan juga anti pada suara kritis media. Jika media tidak menyuarakan kepentingan politiknya maka media dianggap merusak demokrasi," ucap dia.
Politisi Partai Golkar mengatakan media bekerja berdasarkan prinsip-prinsip jurnalisme. Kemudian media juga memberitakan berdasarkan fakta, melakukan check dan recheck terhadap apa yang disampaikan serta juga melakukan edukasi ke publik.
"Dengan cara kerja media seperti itu jelas hoaks, kebohongan, dan juga ujaran kebencian tidak mendapatkan tempat di media kita," tutur Ace.
Kemudian kata Ace, media bukan diibaratkan seperti bebek yang bisa digiring untuk kepentingan politik Prabowo. Sebab media memiliki akal sehat yang tidak ingin meracuni masyarakat dengan kebohongan dan provokasi.
"Media pasti bukan seperti bebek-bebek yang bisa digiring utk kepentingan politik Prabowo. Awak media pasti punya akal sehat yang tidak mudah dikendalikan untuk sebar kebohongan dan sandiwara. Media juga pasti rasional dengan tidak mau meracuni masyarakat dengan halunisasi, ilusi dan provokasi," ucap dia.
Baca Juga: Tak Ada Pelanggaran, Saksi Prabowo - Sandi Ogah Tandatangan Rekapitulasi
Sebelumnya Prabowo Subianto kembali menyemburkan kata-kata sindiran kepada awak media, yang hadir meliput dirinya saat menghadiri acara salah satu serikat buruh pendukungnya di di Tennis Indoor Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (1/5/2019). Prabowo menuding media massa akan merusak demokrasi Indonesia kalau sering memelintir perkataannya.