Kapolri Sebut Tulisan Berjudul HRS Akan Kerahkan People Power Hoaks

Kamis, 02 Mei 2019 | 12:43 WIB
Kapolri Sebut Tulisan Berjudul HRS Akan Kerahkan People Power Hoaks
Kapolri Jenderal Tito Karnavian. [Suara.com/Wely Hidayat]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menegaskan isu terkait tulisan berjudul HRS Akan Kerahkan People Power, Polri: Kami Siap Tembak Mati Perusuh NKRI, Sekalipun Itu Cucu Nabi, tidak benar alias hoaks. Isu tersebut sebelumnya beredar luas di media sosial pasca Pemilu 2019.

"Ada beberapa hoaks yang mengatasnamakan saya. Contohnya perintah Kapolri tembak di tempat meskipun itu cucu nabi," ujar Tito di Gedung Rupatama Mabes Polri, Kamis (2/5/2019).

Tito menyebut dirinya tidak pernah mengeluarkan pernyataan seperti itu.

"Tidak pernah saya katakan itu. Tidak ada pernyataan mengenai itu," tutur Tito.

Baca Juga: Habib Rizieq: Prabowo Harus Dinyatakan Menang Pilpres, Berapa pun Suaranya

Dalam tuliaan tersebut, inisial HRS itu terasosiasi pada pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.

Tito mengatakan, pihaknya tengah menelusuri pembuat artikel tersebut. Dirinya menyebut ada upaya adu domba antara pihak kepolisian dengan umat Islam.

"Prinsip bagi Polri, kalau ada gerakan massa (terkait people power), kita akan menangani prosedur yang berlaku secara proporsional. Mulai yang ringan, yang persuasif, sampai pada hal yang koersif, upaya paksa sesuai aturan yang berlaku baik di nasional, internasional," jelasnya.

Untuk dketahui sebelumnya beredar artikel berjudul "HRS Akan Kerahkan People Power, Polri: Kami Siap Tembak 'Mati' Perusuh NKRI Sekalipun Itu Cucu Nabi".

Tulisan tersebut beredar di sejumlah media sosial seperti Facebook, Blog, hingga Instagram. Tulisan tersebut berisikan pernyataan Tito yang mendorong adanya rekonsiliasi kubu Jokowi - Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno usai Pilpres 2019.

Baca Juga: Sebut Mahfud MD Bodoh, Habib Rizieq: Belajar Lagi Sana

Seruan gerakan People Power pun dinilai tidak tepat dan bisa disalahgunakan untuk mengganggu kedaulatan NKRI.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI