Anies Akui Warisan Ahok Soal Penanganan Banjir Bikin Kerjanya Lebih Mudah

Kamis, 02 Mei 2019 | 10:41 WIB
Anies Akui Warisan Ahok Soal Penanganan Banjir Bikin Kerjanya Lebih Mudah
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Suara.com/Tyo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui kinerjanya secara tidak langsung sudah dibantu oleh mantan gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Salah satunya soal penanganan banjir di Ibu Kota.

Anies mengakui banjir di Jakarta pada Jumat (26/4/2019) lalu tak seberapa dibandingkan banjir pada era kepemimpinan Ahok.

"Jadi beliau (Ahok) memang pernah mengalami situasi yang sangat sulit dibandingkan dengan apa yang saya alami kemarin. Hanya 1.600 orang yang mengungsi. Pada waktu beliau yang bertugas sampai 200 ribu lebih orang yang harus mengungsi," kata Anies saat ditemui di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (2/5/2019).

Mantan Mendikbud itu kemudian bersyukur banjir pekan lalu hanya terjadi di wilayah langganan, yakni di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan, tidak sampai ke wilayah pompa di Jakarta Pusat, Barat dan Utara seperti yang dialami Ahok sebelum program normalisasi gencar dilakukannya sekitar tahun 2015.

Baca Juga: Korban Meninggal Akibat Banjir Bengkulu Jadi 30 Orang

"Yang minggu lalu itu terjadi Anda lihat. Jatinegara, sekitar Kampung Pulo, sekitar Klender. Itu semua masih di wilayah-wilayah Selatan. Timur dan Selatan. Nah pompa-pompa kita itu banyaknya di pusat dan utara," jelas Anies.

Terkait itu, Anies mengucapkan terima kasih kepada Ahok yang sudah mewarisi hasil kinerja yang baik sehingga kini banjir yang terjadi tak begitu besar dampaknya.

"Saya terima kasih, semua orang yang pernah bertugas di Jakarta, termasuk Pak Basuki pasti berpengalaman terkait dengan banjir. Apalagi Pak Basuki," ucap Anies.

Sementara itu, Anies dalam programnya mencanangkan drainase vertikal dan menunggu pembangunan dua bendungan di Bogor yang merupakan proyek pemerintah pusat rampung sebagai upaya mengontrol air kiriman ke Jakarta.

Untuk diketahui, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat terdapat 2.258 jiwa yang mengungsi akibat banjir di Jakarta kemarin, dua di antaranya meninggal dunia karena terseret arus dan serangan jantung.

Baca Juga: Ribuan Rumah Warga di Tujuh Desa di Cirebon Terendam Banjir

Sementara, banjir yang terjadi pada Februari 2015 di 38 kecamatan di Jakarta telah mengakibatkan 231.566 orang dan 5 korban jiwa. Pada saat itu banjir terjadi selama 7 hari dengan ketinggian 2 meter.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI