Pakai Skenario Suriah, Guntur Romli: Bachtiar Nasir Propagandis Khilafah

Rabu, 01 Mei 2019 | 16:32 WIB
Pakai Skenario Suriah, Guntur Romli: Bachtiar Nasir Propagandis Khilafah
Politisi PSI, Guntur Romli. (Suara.com/M Yasir)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Guntur Romli menyinggung ustaz Bachtiar Nasir yang dinilai masih menjalankan propaganda khilafah. Propaganda yang dimaksud Guntur yakni rekomendasi Ijtima Ulama III yang disebut Bachtiar bisa menjadi alternatif sebagai fatwa Majelis Ulama Indonesia. 

Guntur Romli menuding ada niatan Bachtiar untuk membuat kekacauan karena menyebarkan propaganda khilafah pasca Pilpres 2019. 

"Propagandis khilafah ini. Kepengen banget Indonesia pecah gara-gara Pilpres agar kacau dan gerakan khilafah bisa ambil alih. Mau pakai skenario Suriah," tulis Guntur melalui akun Twitternya @GunRomli pada Rabu (1/5/2019).

Bidik layar cuitan Jubir PSI Guntur Romli tanggapan Bachtiar Nasir. (sumber;@GunRomli).
Bidik layar cuitan Jubir PSI Guntur Romli tanggapan Bachtiar Nasir. (sumber;@GunRomli).

Diketahui, Bachtiar sempat membuat heboh karena orasinya di Monas, Jakarta pada 2016 silam. Saat itu, Bachtiar berorasi dengan melantangkan narasi khilafah di depan umat muslim.

Baca Juga: Rizieq Shihab Serukan Jokowi Tobat Nasuha: Kembali ke Jalan Allah

Terbaru, Bachtiar menyampaikan, kalau rekomendasi Ijtima Ulama III bisa menjadi alternatif fatwa Majelis Ulama Indonesia.  Bachtiar mengatakan ada dorongan dari masyarakat terutama umat yang meminta arahan serta fatwa terkait kondisi bangsa pasca Pilpres.

"Jadi latar belakang pertemuan ini sebenarnya bukan untuk ujug-ujug kepentingan-kepentingan politik semata-mata. Tetapi lebih kepada tuntutan masyarakat yang meminta arahan para ulama, meminta fatwa para ulama," kata Bachtiar di Hotel Lor In, Sentul, Bogor, Rabu (1/5/2019).

Terkait peran Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang juga memiliki kapasitas memberikan fatwa, Bachtiar menilai hal itu masih dirasa kurang oleh masyarakat.

Tokoh penggerak Aksi 212 itu menyebut adanya dorongan dari masyarakat untuk dilangsungkannya Ijtimak Ulama terus berdatangan dan meminta fatwa alternatif yang tidak didapatkan dari MUI.

"Rupanya masyarakat menginginkan sesuatu yang lebih konkret ya dan masyarakat ingin mendengarkan opini lain dari MUI, kelihatannya itu. Sehingga pertanyaan itu akan ada banyak sama kami," kata Bachtiar.

Baca Juga: Buruh Aksi May Day di Senayan, Prabowo Sindir Pengelola Gelora Bung Karno

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI