Merasa Diadu di TV, Mahfud MD dan Rizal Ramli Protes ke Host

Rabu, 01 Mei 2019 | 12:00 WIB
Merasa Diadu di TV, Mahfud MD dan Rizal Ramli Protes ke Host
Mahfud MD, Andromeda Mercury, dan Rizal Ramli - (YouTube/tvOneNews)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD dan Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Rizal Ramli merasa diadu di acara televisi. Saat itu keduanya tampil dalam program Catatan Demokrasi Kita (CDK) di tvOne, Selasa (30/4/2019).

Dipandu Andromeda Mercury, topik yang dibahas kala itu berkenaan dengan kecurangan dalam Pemilu 2019. sejumlah cuitan @mohmahfudmd dan @RamliRizal ditampilkan kembali pada acara tersebut.

Ketika Mahfud MD menjelaskan bahwa kewenangan dalam menangani kecurangan pada entry dan lapangan dimiliki oleh pihak yang berbeda, Andromeda Mercury meminta Rizal Ramli untuk memberi tanggapan.

"Pak Rizal, langsung dijawab, Pak. Langsung dijawab, Pak. Kan belum di-mention ulang soalnya Pak, ya?" katanya.

Baca Juga: Tuding Prabowo Didukung Islam Garis Keras, Mahfud MD Minta Maaf

Rizal Ramli kemudian menjawab, meskipun bukan ahli IT, dirinya banyak bergaul dengan stafnya yang ahli IT, sehingga cukup mengerti tentang front end serta back end, dan juga bahwa data yang salah dimasukkan secara otomatis akan ditolak sistem di front end.

"Misalnya kita menulis nama kita salah dengan nomor ID kita, pasti ditolak. Atau maksimum 1 TPS 300 sekian, lebih dari segitu pasti ditolak. Atau jumlahnya, pasti ditolak. Atau kayak kita bayar credit card lah. Kalau kurang, pasti ditolak," ujar Rizal Ramli.

"Nah, sehingga permainan itu ada di back end istilahnya, di belakang. Di sinilah bisa diatur macam-macam. Nah, saya melihat, karena hari ini rakyat kita kan cerdas sekali. Mereka punya smartphone, dulu enggak punya smartphone. Dia foto, dia lihat, ternyata beda," tambahnya.

Ia menambahkan, ketidaksesuaian data pada penghitungan suara oleh KPU tidak hanya terjadi satu atau dua kali. Menurutnya, pengaturan bisa saja dilakukan di back end, karena, sekali lagi ia tegaskan, kesalahan kecil di front end pasti akan ditolak sistem.

"Misalnya didahulukan dulu di Jawa Tengah sama Bali. Itu bisa diatur semua di back end. Oleh karena itu, kami minta diauditlah yang bener supaya terbuka. Sementara sahabat saya, Mas Mahfud, baru berkunjung sebentar saja ke KPU, bilang kesalahannya kecil," jelas Rizal Ramli.

Baca Juga: Saling Tunjuk, Debat Sengit Fadli Zon vs Mahfud MD soal 'Islam Garis Keras'

"Prof Mahfud?" sahut host.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI