Tuding Prabowo Didukung Islam Garis Keras, Mahfud MD Minta Maaf

Rabu, 01 Mei 2019 | 11:32 WIB
Tuding Prabowo Didukung Islam Garis Keras, Mahfud MD Minta Maaf
Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Mahfud MD. (Suara.com/Welly Hidayat)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD meminta maaf terkait pemahamannya soal 'garis keras' mendapat pemikiran yang berbeda dari pihak lain. Mahfud memutuskan untuk tidak memperpanjang soal polemik garis keras yang sempat menyinggung kubu Capres dan Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.

"Di dalam term ilmu istilah hard liner diartikan, "sikap kokoh, tidak mau berkompromi dengan pandangan yang dianggapnya tidak sejalan dengan prinsipnya". Itu tertulis diliteratur-literatur," kata Mahfud melalui akun Twitter pribadinya @mohmahfudmd pada Rabu (1/4/2019).

"Tapi bagi yang beda paham saya minta maaf. Maksud saya mengajak rekonsiliasi, bersatu, kok malah berpecah. Itu tidak bagus," sambungnya.

Pernyataan Mahfud sempat membuat kubu Prabowo - Sandiaga meradang karena menyebutkan kalau paslon tersebut unggul di sejumlah daerah yang dihuni oleh umat beragama garis keras.

Baca Juga: Selain Prabowo, Rizal Ramli Akan Berorasi Saat Aksi Buruh KSPI di Senayan

Melihat tanggapan masyarakat terkait ucapannya yang malah berbuntut panjang, Mahfud pun memutuskan untuk meminta maaf.

Mahfud juga memutuskan untuk tidak lagi membahas soal 'garis keras' karena kekhawatirannya isu tersebut akan semakin liar. Ia memilih untuk fokus kepada proses Pemilu 2019 yang belum mencapai keputusan akhir.

"Daripada saya dituding "mau membelokkan isu" dari kecurangan pemilu maka saya takkan memperpanjang polemik," ujarnya.

"Mari kita kawal saja bersama-sama proses pemilu ini karena jalannya masih panjang. Semua harus mendapat keadilan sesuai tuntutan demokrasi. Demokrasi harus selalu diimbangi hukum (nomokrasi)," Mahfud menambahkan.

Sebelumnya Mahfud MD menyebutkan ada 4 provinsi yang disebut sebagai provinsi garis keras. Di Provinsi yang dimaksud Mahfud Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto - Sandiaga Uno memiliki suara terbanyak di Pilpres 2019.

Baca Juga: Capres 02 Diundang Ijtimak Ulama III, Andre: Prabowo Kan Sama Buruh

Provinsi-provinsi itu adalah Jawa Barat, Sumatera Barat, Aceh dan Sumatera Selatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI