Suara.com - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Solidaritas IndonesiaTsamara Amany mengungkapkan, dirinya harus berganti nama akun Twitter kalau ibu kota Indonesia dipindah. Meski begitu, Tsamara mengakui kendukung rencana tersebut.
Memang hanya masalah sepele, pergantian nama akun Twitter Tsamara itu mesti dilakukan karena saat ini ada singkatan DKI alias Daerah Ibu Kota, yang mengacu pada provinsi DKI Jakarta, pada nama akunnya.
Sambil bercanda, Tsamara mengakui tak berkeberatan untuk mengubah nama akun Twitter-nya. Ia justru setuju dengan gagasan dipindahnya ibu kota Indonesia.
Menurut Tsamara, Jakarta masih bisa dijadikan kawasan ekonomi utama dan pusat bisnis meskipun kantor pemerintahan berada di luar Jawa.
Baca Juga: Jokowi Kuatkan Rencana Ibu Kota Negara Pindah ke Kalimantan
Kendati demikini, ia tetap terbuka terhadap opini publik lainnya dna mengatakan bahwa gagasan ini masih bisa diperdebatkan.
"Meski harus ganti nama account Twitter (emoji tertawa), saya setuju gagasan ini. Jakarta bisa jadi kawasan ekonomi utama & pusat bisnis. Sementara kantor pemerintahan di luar Jawa.
"Debatable. Tapi layak serius dipikirkan. Apalagi kalau gedung-gedung pemerintah pusat di Jakarta bisa jadi ruang publik/hijau," cuit pemilik akun @TsamaraDKI ini, Selasa (30/4/2019).
Cuitan itu merupakan respons dari pernyataan di Twitter Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebutkan, "DKI Jakarta kini memikul dua beban sekaligus: sebagai pusat pemerintahan dan layanan publik, juga pusat bisnis. Banyak negara memindahkan ibu kotanya, sementara kita hanya menjadikannya gagasan di setiap era Presiden.
Menurut Anda, di mana sebaiknya ibu kota negara Indonesia?"
Baca Juga: Setuju Ibu Kota Dipindah, Grace Natalie: Jakarta Sudah Over Crowded Banget
Saat ditemui di PT KMK Global Sports I, Kelurahan Talagasari, Kecamatan Cikupa, Tangerang, Banten, Selasa (30/4/2019), Jokowi menyebut ada tiga wilayah yang menjadi kandidat ibu kota baru. Tiga wilayah tersebut yakni Pulau Sumatra, Pulau Sulawesi, dan Pulau Kalimantan.
"Bisa di Sumatra, tapi kok nanti yang timur jauh. Di Sulawesi agak tengah tapi di barat juga kurang. Di Kalimantan kok di tengah-tengah. Kira kira itu lah," katanya.
Meski demikian, menurut keterangan Jokowi, tiga kandidat daerah ibu kota tersebut belum diputuskan dalam rapat.
"Ada tiga kandidat, tapi memang belum diputuskan kita harus cek dong secara detail meskipun ini tiga tahun ini kita bekerja ke sana bagaimana mengenai lingkungan, daya dukung lingkungan, air seperti apa, mengenai kebencanaan banjir gempa bumi seperti apa," tambah Jokowi.