Suara.com - Presiden Jokowi akhirnya menyebut ada tiga wilayah kandidat lokasi ibu kota baru negara Indonesia. Tiga wilayah itu adalah Pulau Sumatera, Pulau Sulawesi, dan Pulau Kalimantan.
"Bisa di Sumatera, tapi kok nanti yang timur jauh. Di Sulawesi agak tengah, tapi di barat juga kurang dekat. Di Kalimantan kok di tengah-tengah. Kira kira itulah," ujar Jokowi di PT KMK Global Sports I, Keluraham Talagasari, Kecamatan Cikupa, Tangerang, Banten, Selasa (30/4/2019).
Namun, ia menegaskan, dari tiga kandidat wilayah itu belum dipilih satu di antaranya karena masih dalam pembahasan.
Jokowi juga mengatakan, dalam rapat terbatas yang membahas tindak lanjut rencana pemindahan ibu kota di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (29/4) awal pekan ini juga belum memutuskan memilih satu dari tiga wilayah tersebut.
Baca Juga: Ponsel Komisioner KPU Kota Blitar Diduga Dibajak
“Belum diputuskan, akan dikaji aspek lingkungan, daya dukung lingkungan, kebencanaan seperti gempa bumi, dan lain-lain. Tiga tahun ini kita kerja untuk itu,” katanya.
Jokowi menuturkan, alasan prinsip memindahkan ibu kota negara dari Pulau Jawa ke luar adalah untuk kemajuan Indonesia pada puluhan atau ratusan tahun mendatang.
"Kita berpikir untuk 50 atau 100 tahun ke depan. Pulau Jawa ini penduduknya sudah padat, 57 persen dari total 149 juta jiwa. Jadi, Pulau Jawa untuk ibu kota negara itu tidak lagi memungkinkan. Karena itulah dalam rapat saya putuskan pindah ke luar Jawa.”