Suara.com - Sedikitnya 38 orang telah tewas di Mozambik Utara akibat Topan Kenneth, kata Lembaga Penanganan Bencana Nasional Mozambik pada Senin (29/4).
Topan tersebut memasuki daratan pada Kamis lalu (25/4) dengan kecepatan angin maksimum 220 kilometer per jam. Menurut perkiraan awal dari lembaga tersebut, 39 orang telah cedera, lebih dari 23.000 orang tak memiliki tempat berlindung dan sebanyak 35.000 rumah telah rusak sebagian atau seluruhnya.
Banyak lembaga bantuan mengatakan topan itu telah membawa hujan lebat, sehingga mengakibatkan banjir di beberapa bagian pantai utara negeri tersebut, demikian laporan Kantor Berita Turki, Anadolu, Selasa (30/4/2019).
Kenneth adalah topan kedua yang menerjang Mozambik hampir enam pekan setelah Topan Idai menerjang, dan menewaskan hampir 1.000 orang di seluruh Mozambik, Zimbabwe dan Malawi.
Baca Juga: Mozambik Terancam Kelaparan Usai Diterjang Topan Idai
"Kedua topan tersebut telah mengguncang banyak keluarga dan merusak kehidupan. Hilangnya nyawa sungguh menyedihkan. Mereka yang sudah tinggal di ambang kemiskinan sekarang telah dibuat tak memiliki apa-apa lagi. Sementara sumbangan merosot tajam, kami menghadapi situasi genting," kata lembaga amal Inggris Save the Children di dalam satu pernyataan pada Senin.
Badan amal itu memohon masyarakat internasional berkomitmen untuk memberi sumber tambahan bantuan darurat.
"Reaksi kemanusiaan terhadap Topan Idai masih kekurangan dana. Dengan Topan Kenneth, bencana jadi lebih besar daripada perkiraan. Mozambik masih memerlukan sumber lebih banyak bagi bantuan penyelamat nyawa dan pemulihan," katanya.
Topan Kenneth melewati Kepulauan Komoro sebelum menghantam Mozambik.
PBB menyatakan akan memberi Mozambik dan Kepulauan Komoro 13 juta dolar AS dalam bentuk dana darurat guna membantu menyediakan makanan dan air serta perbaikan prasarana yang rusak.
Baca Juga: Korban Tewas Akibat Topan di Mozambik Bertambah Jadi 400 Lebih