Suara.com - Korban tewas akibat virus menular Ebola di Republik Demokratik Kongo (DRC) naik menjadi 865 sejak wabah itu dimulai Juli lalu, menurut pernyataan resmi pada Senin.
Kementerian Kesehatan negara Afrika Tengah itu mengatakan dari 1.439 kasus demam berdarah yang terlapor, 1.373 di antaranya terkonfirmasi sebagai kasus Ebola.
Hampir 100 orang dirawat karena penyakit ini, sementara 410 lainnya telah pulih dari virus, demikian laporan kantor berita Anadolu, Selasa (30/4/2019).
Sementara itu, sekitar 66 orang meninggal setelah mengalami demam berdarah, namun tak sempat diverifikasi apakah mereka meninggal karena Ebola.
Baca Juga: Dalam Satu Hari, Ada 27 Kasus Ebola Baru di Kongo
Demam tropis Ebola yang pertama kali muncul pada 1976 di Sudan dan DRC dapat menular dari hewan liar ke manusia.
Juga dilaporkan dapat menyebar lewat kontak dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi atau mereka yang meninggal karena virus itu.
Ebola memicu alarm global pada 2014 ketika wabah terburuk di dunia itu dimulai di Afrika Barat, menewaskan lebih dari 11.300 orang dan menginfeksi sekitar 28.600 ketika melanda Liberia, Guinea dan Sierra Leone.