Suara.com - Pernyataan fenomenal 'garis keras' dianggap sebagai cerminan bahwa Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mendambakan jabatan dalam pemerintahan capres petahana Joko Widodo (Jokowi). Mahfud MD lantas menepis anggapan tersebut.
Ia mengungkapkannya melalui program yang ditayangkan di kanal YouTube tvOneNews pada Senin (29/4/2019), Kabar Petang.
"Ada orang juga yang mengatakan bahwa Prof menggunakan narasi 'Islam garis keras' ini supaya Prof bisa lancar jalannya masuk ke pemerintahan Jokowi kalau nanti memang Jokowi dinyatakan menang secara hukum, bagaimana tanggapannya, Prof?" tanya presenter.
"Itu sudah soal lain, saya sudah bicara tentang itu dengan Said Didu, dengan Pak Dahlan Iskan, dengan Pak Salahuddin Wahid, itu omong kosong semua, nanti kita lihat saja," jawab Mahfud MD.
Baca Juga: Sambil Tunjuk-tunjuk, Mahfud MD: Saya Juga Garis Keras, Tau Ndak?
Dirinya kemudian melanjutkan dengan ajakan untuk menjaga pemilu dari kecurangan.
"Tapi kita lihat pemilu ini mari selamatkan dong," ujar Mahfud MD.
Namun, ia menekankan, bukan berarti dirinya menuduh KPU telah melakukan pelanggaran.
Berdasarkan keterangan Mahfud MD, meski tak pernah mengatakan Pemilu 2019 jujur, tidak serta merta ia menyalahkan KPU.
"Selama ini saya tidak pernah bilang pemilu ini jujur, enggak pernah bilang," kata Mahfud MD.
Baca Juga: Mahfud Tuding Garis Keras Prabowo, PD: Efek Baju Jahitan Ketinggalan
"Saya membela KPU bahwa dia tidak pernah melakukan rekayasa karena KPU itu beda dengan aparat, beda tugasnya, yang saya bela itu KPU, gitu," lanjutnya.