Suara.com - Pengurus Cabang Istimewa Nahdatul Ulama Amerika Serikat, Akhmad Sahal merasa tidak nyaman dengan video parodi 'Siap Presiden' yang dilakukan petinggi Tim Kampanye Nasional (TKN) ke Jokowi. Sahal menilai video parodi tersebut seyogyanya tak dibuat.
"Saya enggak nyaman liat video "Siap Presiden" ke Pak @jokowi," cuit Sahal melalui akun Twitter pribadinya, @sahal_AS, seperti dikutip Suara.com Selasa (30/4/2019).
Menurutnya, video tersebut akan lebih menarik jika yang membuat adalah masyarakat biasa. Sebab, dapat menjadi antitesis terhadap halusinasi Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto.
"Kalau yang bikin warga biasa sih seru. Sebagai kritikan kreatif terhadap halu dan delusionalnya Bowo yang akut," tambahnya.
Baca Juga: Soal Ibu Kota Negara Baru, Jokowi Tanya Begini ke Warganet
Ia menganggap video siap presiden yang dilakukan elite Jokowi - Maruf Amin bertentangan dengan falsafah Jokowi dalam memenangkan kontestasi lima tahunan tersebut.
"Tapi kalau yang bikin orang-orang TKN, meski guyon, tetap enggak elok. Enggal sesuai dengan falsafah Jokowi untuk "Menang tanpo ngasorake" tutup Sahal.
Video yang viral di media-media sosial itu dinilai sebagai bentuk sindiran Tim Kampanye Nasional Jokowi – Maruf Amin terhadap Capres Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto – Sandiaga Uno.
Sebab, sebelumnya, terdapat video sejumlah purnawirawan yang memberikan hormat militer sembari berteriak “siap presiden” saat hendak menyalami Prabowo.
Untuk diketahui, dalam video itu, tampak sejumlah elite berbaris di depan Jokowi. Pada antrean paling depan, ada juru bicara TKN, Adian Yusak
Baca Juga: Politisi Demokrat Sebut Jokowi Blunder Parodikan 'Siap Presiden' Prabowo
Tim Kampanye Nasional Jokowi - Maruf Amin, Adian Napitupulu melakukan gestur hormat ala militer sambil lantang berkata, ”Siap presiden." Ia lantas menyalami Jokowi.