Suara.com - Direktur Utama PT TransJakarta, Agung Wicaksono membantah jika kehadiran kereta Moda Raya Terpadu (MRT) mematikan TransJakarta. Justru secara statistik, pengguna TransJakarta cenderung meningkat karena kehadiran MRT.
Agung mengungkapkan, sejak ada MRT, rata-rata penumpang TransJakarta naik 5.000 orang khususnya di rute koridor 1 Blok M - Kota.
"Dengan adanya MRT, pengguna TransJakarta koridor satu justru meningkat. Dulu ada 73.000, sekarang 78.000," kata Agung saat ditemui di Hotel Neo, Blok M, Jakarta selatan, Senin (29/4/2019).
Bahkan pada hari-hari pertama MRT beroperasi, pencapaian tertinggi yang diraih TransJakarta mencapai lebih dari 700.000 penumpang.
Baca Juga: Pelaku Pelecehan Seksual di MRT Akan Diseret ke Ranah Hukum
"Secara total kita sudah mencapai rekor baru pada 2 April menyentuh angka tertinggi 773.816," papar Agung.
Untuk diketahui, integrasi MRT dan TransJakarta terus dimaksimalkan oleh kedua BUMD ini untuk melayani warga Jakarta.
Setidaknya sudah tiga stasiun MRT dan halte TransJakarta yang terintegrasi yakni di Bundaran HI, Dukuh Atas, dan Lebak Bulus.
MRT sendiri telah mengangkut rata-rata 82.615 penumpang per hari selama satu bulan operasional atau sejak diresmikan Presiden Joko Widodo pada 24 Maret 2019.
Baca Juga: Ada Penusukan dan Pelecehan Seksual, TransJakarta Timbang Tambah CCTV