Suara.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Arief Budiman menegaskan hasil penghitungan suara melalui Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) tidak menjadi dasar penentuan hasil suara Pemilu. Arif mengatakan Situng hanya alat bantu untuk memberikan informasi secara cepat.
Hal itu dikatakan Arief menanggapi pernyataan Badan Pemenang Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno yang mengaku telah menemukan ribuan kesalahan dalam proses input data pada Situng KPU RI.
"Kalau Situng kan tidak jadi bahan yang digunakan untuk penetapan. Jadi ini menjadi alat bantu memberikan informasi dengan cepat. Bagian dari penyediaan informasi yang terbuka, transparan kepada publik," kata Arief di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (29/4/2019).
Arief menerangkan jika ditemukan kesalahan input data pada Situng nantinya akan dikoreksi pada proses rekapitulasi hasil penghitungan suara manual di tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi dan nasional. Arief mengatakan kesalahan input data juga tidak hanya bisa terjadi pada hasil penghitungan suara Pemilu Presiden (Pilpres) melainkan juga Pemilu Legislatif (Pileg).
Baca Juga: Della Perez Emosi Fan Vanesha Prescilla Bawa-bawa Nama Jupe
"Makanya kemudian, di dalam rekapitulasi di jenjang berikutnya ruang untuk terjadinya koreksi itu sangat mungkin dilakukan. Ya kan mekanismenya di situ," ujarnya.
Tim informasi dan teknologi (IT) BPN Prabowo - Sandiaga Uno menyebut telah menemukan 9.440 kesalahan input data pada Situng KPU RI.
Temuan kesalahan itu dinyatakan BPN mencapai 9.440 kali yang diperoleh dari tim IT BPN. Koordinator Relawan IT BPN Prabowo - Sandiaga Uno, Mustofa Nahrawardaya menyatakan jumlah salah input tersebut ditemukan setelah timnya melakukan verifikasi secara manual di website resmi Situng KPU.
Mustofa mengklaim Tim IT BPN Prabowo - Sandiaga Uno tersebut sudah memeriksa 172.174 TPS dari 404.290 TPS atau sekitar 42 persen TPS dari total 813.350 yang dibuat KPU RI.
"Tim telah meneliti 172.174 TPS dari 404.290 TPS yang sudah masuk ke web Situng KPU (42 persen). Dari total data TPS yang sudah diverifikasi ditemukan error sebanyak enam persen," ujar Mustofa di Media Center Prabowo - Sandi Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (29/4/2019).
Baca Juga: Usai Sita Dokumen Gula, KPK Buka Peluang Panggil Mendag Enggartiasto