Suara.com - Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN), Dahnil Anzar menyayangkan pernyataan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD yang menyebut pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno unggul di empat wilayah islam garis keras. Sebab, menurut Dahnil pernyataan Mahfud itu menunjukkan sikap yang anti-Pancasila.
Padahal, Dahnil menyebut Mahfud MD adalah orang yang sering mengampanyekan Pancasila. Selain itu pernyataan Mahfud disebut Dahnil juga bertolakbelakang dengan sikap Mahfud yang kerap mengajak rekonsiliasi pasca Pemilu.
"Saya sayangkan statement tersebut keluar dari tokoh yang juga giat mengkampanyekan pancasila. itu bukan pancasilais justru itu sikap anti-Pancasila," kata Dahnil di Media Center Prabowo-Sandi Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (29/4/2019).
Menurut Dahnil, Mahfud seharusnya memiliki perspektif yang lebih baik dalam melihat kontestasi Politik. Ia menyarankan agar jangan membuat stigma pendukung Prabowo adalah Islam garis keras. Dahnil menyebut tidak ingin nantinya muncul juga stigma pendukung Jokowi adalah PKI, Kristen radikal, dan sebagainya.
Baca Juga: Kuartal I Tahun 2019, Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 7,2 Triliun
"Jangan kemudian membuat stigma misalnya yang mendukung pak Prabowo itu islam garis keras. Nanti orang membuat stigma lagi sebagian besar pendukung pak Jokowi PKI, Kristen radikal, dan sejenisnya. Itu yang tidak sehat," jelas Dahnil.
Sebelumnya, Mahfud MD menyebutkan ada empat provinsi yang dianggap sebagai daerah garis keras. Di sanalah Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto - Sandiaga Uno menang perolehan suara di Pilpres 2019.
Provinsi-provinsi itu adalah Jawa Barat, Sumatera Barat, Aceh dan Sumatera Selatan. Mahfud MD menyatakan hal itu dalam sebuah rekaman wawancara dengan sebuah stasiun TV.
"Kalau dilihat kemenangannya di provinsi yang agak panas pak Jokowi kalah. Dan itu diidentifikasi kemenangan pak Prabowo dulunya dianggap sebagai provinsi garis keras yah dalam hal agama, misalnya Jawa Barat, Sumbar, Aceh dan sebagainya, Sulsel juga. Sehingga rekonsiliasi ini penting untuk menyadarkan kita bahwa bangsa ini bersatu. Karena bangsa ini bersatu karena kesadaran akan keberagaman dan bangsa ini akan maju kalau bersatu," kata Mahfud MD dalam video itu.
Baca Juga: Ini Luasan Ideal Daerah yang Bakal Jadi Ibu Kota Negara