Banjir Bandang Sigi, 500 Orang Dievakuasi, Desa Sampai Tenggelam Lumpur

Senin, 29 April 2019 | 16:02 WIB
Banjir Bandang Sigi, 500 Orang Dievakuasi, Desa Sampai Tenggelam Lumpur
Banjir bandang Sigi. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, mengevakuasi sekitar 500 jiwa warganya yang terdampak banjir bandang di dua desa di Kecamatan Dolo Selatan, Senin (29/4/2019). Desa yang terkena banjir bandang hampir tak terlihat kembali karena rumah terendam sampai atap.

Di Dolo Selatan terdapat tiga desa terdampak banjir yakni Desa Bangga, Walatana dan Desa Balongga. Namun, dua desa paling parah yakni Bangga dan Desa Walatana.

"Tadi malam kita sudah bergerak mengevakuasi warga ke titik yang aman, karena dua desa di Dolo Selatan ini tidak ada lagi tempat yang aman," kata Bupati Sigi, Irwan Lapatta setelah meninjau langsung sejumlah titik banjir di daerahnya.

"Kami ungsikan ke lapangan karena kami kuatir kalau lokasinya tidak aman, warga kami bisa terkurung banjir," lanjutnya.

Baca Juga: Usai Diterjang Tsunami Sigi Banjir Bandang, Rumah Hanya Kelihatan Atapnya

Dalam evakuasi itu Pemda dibantu sekitar 300 personel TNI dan Polri.

Mereka yang diungsikan, kata Irwan, terdiri dari orang tua hingga anak-anak dan balita.

Pemerintah telah membangun posko penanggulangan bencana dan dapur umum karena sebagian besar warganya sejak Minggu malam hingga kini belum makan.

"Ada banyak anak-anak yang segera butuh pertolongan," katanya.

Irwan mengatakan selain menanggulangi secara darurat, dirinya juga sudah berkoordinasi ke Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulawesi Tengah segera menurunkan alat berat untuk menormalisasi sumber air dan membersihkan rumah penduduk yang terdampak.

Baca Juga: Banjir Bandang Terjang Sigli, Sebagian Rumah Warga Terkubur Lumpur

Selain di Dolo Selatan, banjir juga menghantam tiga desa di Kecamatan Gumbasa yakni Omu, Tuva dan Desa Salua.

Dia mengatakan dua desa yakni Tuva dan Salua masih sulit dijangkau karena akses jalan terputus akibat terhalang material kayu dan lumpur. Irwan menyatakan akan segera menurunkan alat berat, dibantu Pemerintah Provinsi untuk segera membuka akses ke kedua desa tersebut.

Hingga kini, kata Irwan, belum ada korban meninggal dunia. Namun, satu orang dinyatakan hilang sejak Minggu malam. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI