Suara.com - Walikota Jakarta Selatan Marullah Matali mulai bergerak mencari permasalahan utama yang mengakibatkan tawuran antarwarga di wilayahnya. Dia mengajak mereka untuk ngopi bareng.
Marullah mengakui sudah mengumpulkan warga yang kerap tawuran di wilayahnya sambil minum kopi, untuk menampung suara masyarakat. Permintaan warga beragam, mulai dari pendidikan hingga minta surat izin mengemudi.
"Saya kumpulkan mereka dan saya dengarkan, apa sih sebenarnya permasalahan masyarakat? sambil ngopi saya tanya, ada yang bilang soal pendidikan, ada yang soal kursus, ada yang soal pekerjaan, ada yang minta SIM, sudah kami akomodasi,” kata Marullah saat ditemui di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (29/4/2019).
Selain ngopi bareng, Marullah juga mengajak kedua kelompok yang kerap tawuran kamping bersama untuk memperbaiki hubungan keduanya.
Baca Juga: Mensos : Penanganan Korban Banjir di Bengkulu Jadi Prioritas
"Kami sudah ajak mereka kamping bersama, dan nanti akan dilakukan lagi kamping bersama warga. Tapi tempatnya jangan di dekat situ, ini untuk menjalin hubungan internal Pasar Manggis dengan Menteng Tenggulun (warga dua kampung yang kerap terlibat tawuran)," ucapnya.
Dia menambahkan, saat ini pihaknya enggan menyebut tindakan mereka sebagai aksi tawuran, karena bermakna negatif dan justru semakin menimbulkan permasalahan.
"Saya sedang mau menghindari kata-kata tawuran, karena bahasa itu adalah bahasa yang negatif. Kami berupaya supaya teman-teman di Manggarai lupa dengan itu, makanya kami sibukkan dengan hal-hal yang lain.”