Suara.com - Kementerian Luar Negeri Irak mengutuk menteri luar negeri Bahrain yang dianggap menghina ulama Syiah terkemuka Muqtada al-Sadr dan menuntut permintaan maaf resmi.
Pada Sabtu (27/4/2019), Menteri Luar Negeri Bahrain Khaled Al Khalifa menanggapi cuitan al-Sadr yang meminta sejumlah penguasa Arab, termasuk Bahrain, untuk mundur dari kekuasaan.
Dalam cuitannya, Al-Khalifa dengan keras mengkritik ulama Syiah dan mengatakan bahwa Irak tunduk pada kendali Iran.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Irak mengatakan ucapan menteri Bahrain itu sama sekali tidak dapat diterima dalam tradisi diplomatik.
Baca Juga: Irak Hukum Gantung 4 Orang Pengikut ISIS
"Pernyataan itu dianggap menghina Irak, kedaulatan dan kemerdekaannya," kata kementerian dalam sebuah pernyataan seperti dilansir kantor berita Anadolu, Senin (29/4/2019).
Al-Sadr adalah pemimpin blok politik Sairoon yang memegang mayoritas di parlemen Irak.