Suara.com - Petugas kepolisian Sudan melakukan aksi mogok kerja pada Minggu (28/4/2019) untuk menuntut kenaikan gaji di tengah ketegangan yang terjadi sejak penggulingan Presiden Omar al-Bashir awal bulan ini.
Menurut para saksi mata, sebagaimana dilaporkan kantor berita Anadolu, warga berkumpul di depan kompleks layanan - yang ditutup karena mogok - dan melayangkan protes kepada pihak berwenang.
Pada Sabtu, sejumlah pejabat dan anggota polisi mengumumkan rencana mereka untuk melakukan pemogokan.
Mereka mengatakan pemogokan itu bertujuan untuk menyampaikan pesan kepada para pemimpin untuk menangani kasus korupsi yang meluas dan ketidakadilan dalam institusi kepolisian.
Baca Juga: Detik-detik Dramatis Paus Fransiskus Cium Kaki Para Pemimpin Sudan Selatan
Pada 11 April, militer Sudan menggulingkan Presiden Omar al-Bashir, yang telah memerintah Sudan sejak 1989.
Dewan Transisi Militer (MTC), yang dibentuk setelah penggulingan al-Bashir, saat ini menjalankan urusan negara selama periode transisi dua tahun, di mana pemilihan presiden akan diadakan setelahnya.
MTC dan Declaration of Freedom and Changes Forces, sebuah organisasi payung kelompok oposisi, pada Sabtu, mencapai kesepakatan untuk membentuk lembaga baru yang akan menjalankan negara hingga pemilihan berikutnya.