Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut banjir kiriman yang terjadi pada Jumat (26/4/2019) dini hari bukan kesalahan Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat.
Dia menilai Pemprov DKI dan Pemkot Bogor sudah berkoordinasi maksimal untuk mengontrol aliran sungai ketika hujan deras.
Anies mengatakan pertemuan antara Pemprov DKI dengan Pemkot Bogor yang dipimpin Walikota Bima Arya terus berjalan terutama dalam pembangunan waduk-waduk yang diklaim bisa mengontrol aliran air yang masuk ke Jakarta.
"Pak Bima Arya dalam pertemuan kita tahun lalu juga kita lihat kolam-kolam retensi yang disiapkan nanti kita akan membangun lebih banyak lagi kolam-kolam retensi," kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (29/4/2019).
Baca Juga: Banjir Jakarta Telan Korban Jiwa, PSI: di Mana Nuranimu Anies?
Anies juga enggan disebut saling menyalahkan terkait banjir yang mengakibatkan 2.258 orang mengungsi dan dua meninggal dunia Jumat kemarin.
"Ini bukan untuk mencari siapa yang salah dan tidak, hulu tidak salah tapi karena ini hujannya terjadi di hulu dan kita Pemprov DKI nanti akan bekerjasama dengan Pemda di wilayah sana," jelas Anies.
Sebelumnya, Anies mengatakan banjir yang terjadi pada 17 titik di Jakarta disebabkan banjir kiriman dari Bogor. Banjir tersebut turut membawa sampah yang menyumbat Pintu Air Manggarai, sehingga meluap ke pemukiman warga.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menegaskan satu-satunya solusi jangka pendek untuk mengantisipasi banjir kiriman di Jakarta adalah dengan mengandalkan pembangunan di wilayah hulu yakni Bogor, Jawa Barat.
Adapun bendungan yang dimaksud Anies merupakan proyek Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Anies mengatakan, bendung yang akan dibangun di Ciawi dan Sukamahi, Bogor itu diklaim akan selesai akhir tahun 2019.
Baca Juga: Ibu Imas Tewas Terseret Banjir Jakarta saat Bersihkan Sampah Kali Ciliwung