Suara.com - Wakil Sekretaris Jenderal atau Wasekjen Partai Demokrat, Rachland Nashidik menepis isu partainya akan bergabung dengan koalisi pendukung Joko Widodo atau Jokowi. Ia menegaskan Partai Demokrat tetap menjadi bagian dari kubu Prabowo Subianto di bawah Koalisi Adil Makmur.
Hal itu dinyatakan Rachlan melalui cuitannya di Twitter. Melalui akun @RachlandNashidik, ia mengklaim partainya adalah partai yang kritis bukan oportunis. Ia menegaskan tidak akan meninggalkan koalisi Prabowo-Sandi karena disebutnya sedang dalam kesulitan.
"Partai Demokrat adalah bagian dari koalisi Prabowo-Sandi. Kami dikenal sebagai anggota koalisi yang kritis -- bukan oportunis. Kami tidak meninggalkan kawan yang sedang mengalami kesulitan," cuit Rachland di akun Twitternya pukul 10.44 WIB, Minggu (29/4/2019).
Rachman juga mengatakan pada cuitan selanjutnya, di dalam Koalisinya Partai Demokrat tidak hanya sekadar mengulurkan tangan, namun juga akan mengingatkan atau memperingati tindakan koalisinya dalam berpolitik.
Baca Juga: Isu PAN dan Demokrat Akan Tinggalkan Prabowo, Sandiaga Yakin Koalisi Solid
Ia menegaskan, kubu Prabowo-Sandi hanya akan melakukan jalan yang sesuai dengan konstitusi dalam memperjuangkan keadilan.
“Sebagai kawan, Demokrat tak cuma mengulurkan tangan, tapi juga tak segan mengingatkan, apabila diperlukan, bahwa hanya ada jalan konstitusional bagi Prabowo-Sandi untuk memperjuangkan keyakinan dan keadilan,” kata Rachland.
Sebelumnya, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN), Joko Widodo - Ma'ruf Amin membuka peluang bagi Partai Demokrat untuk bergabung. Karding mengatakan wacana Partai Demokrat merapat ke Koalisi Indonesia Kerja mencuat setelah melihat komunikasi Jokowi dengan Susilo Bambang Yudhoyono dan AHY berlangsung baik.
Hanya saja, Karding menilai masih terlalu dini membicarakan soal bergabungnya Demokrat ke Koalisi Indonesia Kerja. Sebab, Jokowi belum dilantik menjadi Presiden untuk periode kedua.
Baca Juga: Ratusan Petugas KPPS Meninggal, Demokrat: Hentikan Penghitungan Pemilu 2019