Doa Mahfud MD Bagi yang Curang dan Menuduh Curang di Pemilu 2019

Minggu, 28 April 2019 | 09:27 WIB
Doa Mahfud MD Bagi yang Curang dan Menuduh Curang di Pemilu 2019
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD. [Suara.com/Dian Rosmala]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD mengaku setuju atas doa dari beberapa pihak yang mendoakan agar orang-orang yang melakukan kecurangan dalam Pemilu 2019 dilaknat Allah. Mahfud juga turut berdoa tidak hanya untuk yang melakukan kecurangan tetapi juga yang sembarangan menuduh orang melakukan kecurangan.

Doa tersebut disampaikan Mahfud lewat akun Twitternya @mohmahfudmd pada Sabtu (27/4) sekitar pukul 14.48 WIB.

"Sy setuju dgn doa dan turut berdoa, "Ya Allah, laknatlah oleh-Mu orang2 yg curang dlm Pemilu, orang2 yg membantu dan mendukung orang yg curang dlm pemilu," cuit Mahfud.

Selain mendoakan orang-orang yang curang, Mahfud juga mendoakan hal yang sama kepada orang-orang yang dengan sembarang menuduh orang melakukan kecurangan. Sebab menurutnya, doa tersebut merupakan doa yang adil bagi orang yang beragama.

Baca Juga: Mahfud MD: Prabowo dan Jokowi Diuntungkan Dengan Kesalahan Real Count KPU

"Serta mereka yg sembarangan menuduh orang turut & mendukung curang dlm pemilu". Ini doa yg adil bagi orng yg beragama. Amiin," imbuhnya.

Sebelumnya Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Djoko Santoso mengklaim, perolehan pasangan yang didukungnya melampui perolehan suara rivalnya yakni, pasangan Joko Widodo – Ma'ruf Amin. Djoko mengatakan hal itu berdasarkan hasil hitung cepat dan real count internal BPN Prabowo – Sandiaga Uno.

Djoko lantas meyakini, kalau tak ada kecurangan, maka angka kemenangan Prabowo – Sandiaga Uno itu bisa berkisar antara 75 sampai 80 persen.

"Hasilnya Prabowo menang, tetapi sebelum tanggal 17 (hari pemungutan suara). Setelah tanggal itu, mereka curang terus. Mereka curang secara masif, terencana, sistematik dan brutal," kata Djoko di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta Timur, Rabu (24/4) lalu.

"Namun demikian, masih tersisa suara 62 persen, dan itulah Prabowo – Sandiaga menyatakan kemenangan setelah dicurangi. Kalau enggak dicurangi bisa 75 – 80 persen," imbuhnya.

Baca Juga: Debat soal Situng, Mahfud MD: Ada Komplotan yang Mengadu Domba Agar Kacau

Sementara itu, Direktur Komunikasi Politik TKN Jokowi - Maruf Amin, Usman Kansong mengaku heran dengan klaim kemenangan yang disampaikan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto di Pilpres 2019.

Usman menyebut klaim kemenangan yang dilakukan Prabowo dirasa aneh dengan pernyataan dari kubu BPN, termasuk Capres Prabowo yang menganggap Pemilu 2019 terdapat banyak kecurangan.

"Kita tahu bahwa diawal saat baru saja selesai pencoblosan, 02 menyatakan menang dengan 62 persen, anehnya, uniknya, lucunya bersamaan dengan itu menyatakan pemilu curang. Inikan paradoks," ujar Usman di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Selatan, Sabtu (27/4) kemarin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI