Suara.com - Sebanyak 15 jasad, termasuk enam bocah, ditemukan di lokasi pertempuran sengit yang terjadi Jumat (26/4) malam di pantai timur Sri Lanka, kata juru bicara militer pada Sabtu, enam hari setelah terjadinya pengeboman bunuh diri yang menewaskan lebih dari 250 orang.
Baku tembak antara pasukan dan tersangka militan garis keras meletus pada Jumat malam di Sainthamaruthu di Ampara, hingga selatan Kota Batticaloa, salah satu lokasi ledakan Minggu saat acara Paskah di tiga gereja dan empat hotel mewah.
Juru bicara kepolisian mengungkapkan tiga pelaku pengebom bunuh diri ikut tewas pascabaku tembak.
Saat pasukan menuju ke rumah persembunyian, tiga bom meledak diikuti dengan aksi saling tembak, demikian pernyataan juru bicara militer.
Baca Juga: Korban Tewas Bom Sri Lanka Direvisi, Jumlahnya Turun 100
"Pasukan membalas tembakan tersebut dan menggerebek rumah persembunyian, yang dijadikan tempat penyimpanan bahan peledak," kata pernyataan tersebut.
Ia menyebutkan militan tersebut dicurigai sebagai anggota National Towheed Jama'at (NTJ), yang dituding menjadi dalang serentetan serangan Minggu Paskah. (Antara)