"Namun dengan jumlah penduduk Indonesia yang lebih dari 200 juta jiwa ini, tentulah diperlukan perubahan kebiasaan terhadap sampah. Peduli terhadap makanan atau barang yang dibeli, tidak hanya isinya tetapi juga bungkus atau kemasannya. Saya sangat berharap, kita semua selaku masyarakat Indonesia yang bertanggung jawab, dapat berperan dan mengambil bagian dalam mendukung Gerakan Indonesia Bersih dengan menjadi contoh nyata sebagai manusia yang peduli akan kebersihan lingkungannya,” imbau Menteri Siti.
Direktur Pengelolaan Sampah, Direktorat Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) KLHK, Novrizal Tahar, pada kesempatan ini juga menuturkan pendapatnya.
“Secara ideal, pengelolaan sampah itu harus dilakukan secara personal, kemudian melakukan tindak lanjut, yaitu pemilahan sampah. Hal ini yang harus dibangun kesadarannya secara personal,” ujarnya.
Menurut Novrizal, secara esensi, bila sampah telah dipilah sejak awal, misalnya sampah kaca, plastik, dan lain sebagainya, maka benda-benda ini bisa dikumpulkan untuk menjadi bahan baku. Namun lemahnya kemampuan masyarakat dalam pemilahan, membuat seluruh bahan baku tadi tercampur, mengakibatkan usaha pemilahan yang di lakukan di TPA menjadi lebih besar.
Baca Juga: KLHK Sambut Baik Penolakan Praperadilan Tersangka Kasus Kayu Ilegal
Peluncuran Gerakan Indonesia Bersih ini dihadiri oleh beragam komunitas yang peduli dengan masalah sampah di Indonesia, para relawan kebersihan, juga dihibur oleh artis ternama Titik Puspa yang menyanyikan lagu Sampah Sayang. Selain beragam aktivitas menarik, ada juga aksi bersih-bersih dari para relawan dan pengunjung car free day.
Yuk mulai ambil langkah kecil demi #IndonesiaBersih!