Akibat Kelelahan, Dianiaya hingga Kecelakaan, 55 Panwaslu Wafat di Pemilu

Sabtu, 27 April 2019 | 13:53 WIB
Akibat Kelelahan, Dianiaya hingga Kecelakaan, 55 Panwaslu Wafat di Pemilu
Ilustrasi mayat. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI mencatat setidaknya ada 55 panitia pengawas pemilu (panwaslu) yang meninggal dunia dalam penyelenggaraan Pemilu 2019. Selain itu, ratusan anggota panwas juga mengalami sakit dan juga menjadi korban aksi kekerasan.

Anggota Komisioner Bawaslu Afifudin mengungkapkan bahwa bukan hanya anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KKPS) yang meninggal dunia akan tetapi juga para anggota panwaslu

"Meng-update para korban kelelahan yang berakibat pada sebagiannya meninggal catatan kami di Bawaslu sampai tadi malam sudah 55," kata Afif dalam diskusi bertajuk 'Silent Killer' di D'Consulate Lounge, Jalan KH Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (27/4/2019).

 Komisioner Bawaslu dan KPU dalam acara diskusi di kawasan Jakpus. (Suara.com/Ria Rizki)
Komisioner Bawaslu dan KPU dalam acara diskusi di kawasan Jakpus. (Suara.com/Ria Rizki)

Sedangkan petugas panwaslu lainnya yang mengalami jatuh sakit sebanyak 480 orang. Afif menerangkan banyak ragam yang dialami oleh petugas selama bekerja saat Pemilu 2019.

Baca Juga: Pose dengan Deddy Mizwar, Zaskia Adya Mecca : Selamat Kembali Lagi!

Dirinya menceritakan soal seorang panwas yang harus meninggal karena diduga dianiaya di Maluku. Selain itu banyak juga anggota panwas yang mengalami kecelakaan hingga keguguran saat tengah hamil muda.

"Misalnya kemarin di Maluku saya kira ada pengawas kita yang meninggal dan berlumuran darah itu intinya diduga karena penganiayaan. Jadi banyak motif atas kejadian-kejadian yang terjadi, kecelakaan juga banyak dominan," ujarnya.

Afif juga mengatakan bahwa tidak ada tenaga medis khusus yang dipersiapkan guna meminimalisir adanya korban meninggal. Terlebih persiapan tenaga medis tersebut memang tidak pernah masuk dalam persiapan di TPS sendiri.

"Kelihatannya tidak (ada dari puskemas). Tenaga medis memang setahu saya tidak menjadi hal yang secara teknis disiapkan khusus," pungkasnya.

Baca Juga: Sempat ke Warkop, Nasrudin Tewas di Selokan dengan Kondisi Kepala Hancur

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI