Suara.com - Tim Kampanye Nasional (TKN) mengklaim hasil real count internal terkait Pilpres 2019 menunjukan pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 01 Jokowi - Maruf Amin unggul dari rival, Capres dan Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Wakil Direktur Saksi TKN Jokowi - Ma'ruf, Lukman Edy mengatakan pasangan Jokowi - Ma'ruf unggul dengan perolehan suara 57,41 persen dan Jokowi - Maruf mendapat 42,59 persen. Hal itu berdasarkan data yang masuk 40,6 persen.
"Artinya sudah masuk 35 juta suara untuk 01 dan 26 juta suara buat pak Prabowo," ujar Lukman di Gran Melia, Kuningan, Jakarta, Jumat (26/4/2019).
Menurut Lukman, tidak semua wilayah atau TPS di Sumatera pasangan Jokowi - Maruf kalah dari Prabowo - Sandiaga.
Baca Juga: Soal Isu PAN Beralih ke Jokowi, Sandiaga: Saya Husnuzan Saja
"Sebagian kita menang, Sumatera Utara kita menang, Lampung, Bangka Belitung kita menang, di Kepulauan Riau juga," kata dia.
Berdasarkan real count sementara KPU, Lukman menyebut pasangan Jokowi - Ma'ruf mendapat 56,3 persen dan Prabowo - Sandiaga 43,7 persen. Hal itu berdasarkan data yang sudah masuk sebesar 37,65 persen.
"Kalau kita bandingkan kembali dengan quick count lembaga survei margin erornya 1 lah ya, kita 54 (persen) ada yang 55 (persen)," kata dia.
Selain itu ia mengklaim pasangan Jokowi - Ma'ruf unggul di luar negeri dan mendapat 72,94 persen suara. Sedangkan pasangan Prabowo - Sandiaga mendapat 27,06 persen.
"Kami juga mengklaim hari ini bahwa pasangan Jokowi maruf menang di luar negeri, posisi data masuk di kami sudah 57,2 persen, masih menunggu beberapa data lagi dari Malaysia dan Hongkong untuk sampai 100 persen," ucap Lukman.
Baca Juga: CEK FAKTA: Prabowo - Titiek Sudah Ijab Qabul, Kembali Jadi Suami Istri?
"Ini kemenangan di luar negeri patut kita syukuri, nanti kalau sudah 100 persen kami minta pak Erick untuk mengumunkan ke publik," Lukman menambahkan.
Di kesempatan yang sama, Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf, Usman Kansong mengatakan data yang dipublikasikan pihaknya menunjukkan kesamaaan antara KPU dan hitung cepat sejumlah survei.
"Kita ingin buktikan juga bahwa data yang dikumpulkan tidak jauh beda itu menunjukkan tuduhan itu tidak terbukti. Data kita mirip KPU dan lembaga survei," ucap Usman.
Usman kemudian menantang BPN Prabowo - Sandiaga untuk membuka data hasil real count yang diklaim dimenangkan Prabowo - Sandiaga sebesar 62 persen.
"Kita harapkan 02 buka tabulasi data mereka agar publik tahu mana data yang akurat mana yang tidak. Kita menduga jangan-jangan mereka enggak punya war room (tempat penghitungan suara," kata dia.