Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan semua gedung di lingkungan Pemprov sudah terpasang drainase vertikal saat Jakarta banjir. Dia berharap semua gedung dan pemukiman di Ibu Kota juga membangun drainase vertikal.
Anies mengatakan pembangunan drainase vertikal untuk mengatasi banjir sudah selesai sejak Maret lalu.
"Untuk pemprov sudah selesai," kata Anies di Gedung Dinas Teknis, Jakarta Pusat, Jumat (26/4/2019).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mendorong pihak swasta untuk ikut membuat drainase vertikal di gedungnya. Insentif pajak juga ditawarkan kepada pihak swasta yang mengikuti program Pemprov DKI tersebut.
Baca Juga: Jakarta Banjir, Begini Penampakan Sampah Menggunung di Pintu Air Manggarai
"Gedung lain kita siapkan lengkap, itu ada, insentifnya pajak. Kita bangun instrumen, bangun itu kemudian ada insentif pajaknya. Kebijakanya sudah bisa disusun berdasarkan jenis bangunan tapi untuk hunian rumah, harus nunggu data lengkap," jelasnya.
Instruksi Gubernur untuk membangun drainase vertikal yang memiliki konsep mengarahkan air hujan masuk ke dalam tanah juga sudah dikeluarkan Anies sejak 2018.
"Saya kemarin sudah bicara tentang kantor-kantor pemerintah pusat, dan nanti kita akan lakukan juga untuk kantor-kantor atau tempat usaha di seluruh Jakarta," kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (27/12/2018) lalu.
Untuk diketahui, hingga Jumat (26/4/2019) pagi, 17 wilayah di Jakarta tergenang banjir kiriman akibat banjir kiriman dari wilayah Bogor, Jawa Barat.
Ke-17 wilayah tersebut antara lain RW. 07 Kel. Lenteng Agung, RW. 01 Kel. Srengseng Sawah, RW. 01 Kel. Pengadegan, RW. 07 Kel. Rawajati, RW. 05, 06, 07, 08 Kel. Pejaten Timur, dengan ketinggian banjir rata-rata 20 cm s.d 170 cm.
Baca Juga: Anies Sebut Banjir Jakarta Bukan karena Sampah Warga Ibu Kota
Wilayah Jakarta Timur tepatnya di RW. 02, 05, 08 Kel. Cawang, RW. 05 Kel. Balekambang, RW. 04, 05, 08 Kel. Kampung Melayu, RW. 07, 11 Kel. Bidara Cina.