Suara.com - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto mengingatkan agar semua kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden bisa menerima hasil Pemilu yang akan diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Mei 2019. Namun dia menyadari jika ada kubu yang kalah memang menyakitkan.
Berdasarkan hasil quick count kebanyakan lembaga survei menyebutkan Jokowi - Maruf Amin unggul dengan perolehan suara 54 persen. Sementara Prabowo Subianto - Sandiaga Uno dapat suara 45 persen.
"Memang kekalahan itu menyakitkan, tetapi menerima kekalahan itu kehormatan. Bangkit dari kekalahan itu kekuatan," kata Wiranto usai menjadi pembicara dalam rapat koordinasi triwulan tentang kebangsaan dan persatuan Indonesia di Kantor Pusat PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Jakarta Selatan, Jumat (26/4/2019).
Oleh karena itu, dirinya mengimbau agar semua kubu bisa menerima hasil pemilu yang telah dilaksanakan secara profesional dan juga sudah diakui oleh dunia internasional.
Baca Juga: Update Real Count KPU Jumat Siang: Prabowo Kesulitan Menyalip Suara Jokowi
"Semua sabar (dengan hasil pemilu yang akan diumumkan KPU)," kata Wiranto.
Ia berharap penghitungan terakhir pemilu 2019 pada 22 Mei nanti tenang-tenang saja dan menerima apa pun hasilnya.
Berdasarkan data yang masuk dalam Sistem Informasi Perhitungan Suara (Situng) KPU ada pukul 07.00 WIB tercatat pasangan calon nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin masih unggul atas pasangan calon nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga Uno.
Jokowi-Ma'ruf memperoleh 30.858.387 suara (56,06 persen), sementara Prabowo-Sandiaga 24.182.645 suara (43,94 persen) dari data yang sudah masuk berasal dari 292.964 TPS atau sekitar 36 persen. (Antara)
Baca Juga: Mahfud MD: Prabowo dan Jokowi Diuntungkan Dengan Kesalahan Real Count KPU