Suara.com - Suara pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) - Maruf Amin hanya unggul di satu TPS, dari rival paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno di Kompleks Paspampres, Kramat Jati, Jakarta Timur pada Pemilu 2019. Terkait itu, Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf mengaku tidak masalah.
Sekretaris TKN Jokowi - Maruf, Hasto Kristiyanto menilai hasil perolehan suara tersebut merupakan suara rakyat. Sehingga apapun hasil suara di Pilpres 2019 harus dihormati semua pihak.
"Ya mau kalah dan menang itu adalah suara rakyat, mau di (kompleks) PNS, mau di keluarga TNI, itu kan menunjukkan suara yang kita hormati bersama," ujar Hasto di Rumah Aspirasi, Proklamasi, Jakarta, Kamis (25/4/2019).
Menurut Hasto, Jokowi tidak pernah membeda-bedakan perolahan suara unggul dan yang tidak di masing-masing wilayah saat Pemilu. Ia menyebut semua daerah akan menjadi prioritas Jokowi sebagai kepala negara.
Baca Juga: GNPF Ulama Akan Gelar Ijtima Ulama III Pasca Pemilu 2019
"Tapi pelajaran di 2014 lalu, pak Jokowi tidak pernah membeda bedakan wilayah mana yang kalah, wilayah mana yang menang. Semua diperhatikan dalam konteks menjalankan visi dan misi Presiden Jokowi," tutur dia.
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan itu menyebut Pemilu merupakan alat untuk mencari seorang pemimpin. Karena itu, siapapun presiden yang terpilih adalah presiden milik rakyat.
Diberitakan sebelumnya, Capres dan Cawapres nomor urut 01 Jokowi – Maruf Amin kalah telak dari sang rival, Prabowo – Sandiaga, di banyak TPS yang berada dalam kompleks perumahan Paspampres.
Kompleks Paspampres berada di Kelurahan Kampung Tengah, Kramatjati, Jakarta Timur. Terpantau dari Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) KPU, Prabowo – Sandiaga menang di 8 TPS dan Jokowi - Maruf Amin hanya unggul di 1 TPS.
Partai Gerindra melalui akun Twitter resminya menilai, kondisi itu menunjukkan keluarga Paspampres lebih menginginkan Prabowo – Sandiaga.
Baca Juga: Sebanyak 36 Pengawas Pemilu 2019 di Kabupaten Bekasi Tumbang
"Ternyata keluarga Paspampres lebih menginginkan Prabowo – Sandiaga. Setelah dicek ke website KPU, berita ini benar adanya. Jika tidak salah alamatnya," tulis admin akun Twitter @Gerindra, Selasa (23/4/2019).