Anak Keluarga Kaya nan Dermawan, Ini Kisah 2 Saudara Pelaku Bom Sri Lanka

Bangun Santoso Suara.Com
Kamis, 25 April 2019 | 11:27 WIB
Anak Keluarga Kaya nan Dermawan, Ini Kisah 2 Saudara Pelaku Bom Sri Lanka
Sejumlah warga dan pemimpin gereja di Sri Lanka melihat sejumlah korban dari aksi teror bom saat perayaan Paskah pada Minggu (21/4/2019). (AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang ibu rumah tangga di Sri Lanka bernama Fathima Fazla mengingat tetangganya di seberang jalan, yang tinggal di pinggiran Kolombo, dalam rumah besar berlantai tiga, sebagai keluarga kaya. Ia tidak menyangka ternyata betapa kejinya mereka.

Dua saudara laki-laki yang tinggal dalam rumah putih di Taman Mahawela itu menjadi pelaku utama serangan bunuh diri pada perayaan Paskah, pada Minggu pekan lalu, menewaskan kurang lebih 350 orang dan mengagetkan seluruh negeri yang relatif damai dalam satu dekade terakhir.

Kelompok militan ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan terkoordinasi terhadap tiga gereja dan empat hotel itu.

Sumber terdekat keluarga mengatakan, Inshaf Ibrahim, seorang pemilik pabrik tembaga berusia 33 tahun, meledakkan diri ketika orang ramai sarapan pagi di Hotel Shangri-La.

Baca Juga: Pelaku Bom Sri Lanka Orang Terdidik dan Berasal dari Keluarga Kaya

Ketika aparat kepolisian merazia rumah keluarga mereka, sang adik lelaki Ilham Ibrahim ikut meledakkan diri yang menewaskan dia, istri dan ketiga anaknya, kata sumber yang meminta tidak disebutkan namanya kepada Reuters.

"Mereka terlihat seperti orang baik-baik," ujar Fazla kepada Reuters dari seberang rumah Ibrahim yang saat ini telah dipasangi garis TKP dan dikawal oleh pihak berwajib.

Nama dua bersaudara itu telah disebut-sebut oleh media lokal. Namun, pihak berwenang Sri Lanka belum resmi merilis identitas pelaku bom dan kepolisian belum bersedia memberikan komentar.

Ayah Ditahan Polisi

Sejumlah umat Kristiani di Sri Lanka berdoa pasca aksi pengeboman sejumlah gereja dan hotel saat perayaan Paskah dan menewaskan sedikitnya 138 orang serta melukai 400 orang pada Minggu (21/4/2019). (AFP)
Sejumlah umat Kristiani di Sri Lanka berdoa pasca aksi pengeboman sejumlah gereja dan hotel saat perayaan Paskah dan menewaskan sedikitnya 138 orang serta melukai 400 orang pada Minggu (21/4/2019). (AFP)

Ayah para pelaku, Mohamed Ibrahim, telah ditahan seiring dengan penyelidikan kepolisian. Ibrahim, seorang pedagang rempah yang kaya nan terpandang di kalangan pebisnis, mempunyai enam putra dan tiga putri. Dia juga dikagumi oleh orang-orang yang mengenalnya.

Baca Juga: Teror Bom di Sri Lanka, Polri Terus Pantau Kelompok Radikal di Tanah Air

"Dia terkenal di wilayah ini karena membantu orang miskin dengan memberikan makanan dan uang. Tidak terpikir, anak-anaknya akan melakukan hal itu," kata Fazla. "Karena apa yang telah mereka lakukan, seluruh Muslim akan diperlakukan sebagai tersangka."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI