Suara.com - Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kecamatan Pisangan Baru, Matraman, Jakarta Timur, Rudi Mulia Prabowo (57) meninggal dunia karena kelelahan dan serangan jantung. Selama bertugas di TPS, Prabowo dikenal sebagai pria yang sangat bertanggung jawab.
Menurut putri Prabowo, Inez (22) yang juga menjadi saksi di TPS 009, ayahnya bahkan tidak mau jauh dari kotak suara selama pemungutan suara.
Bahkan, Inez menambahkan, setelah petugas KPPS selesai menghitung suara, Prabowo meminta agar kotak suaranya di letakan tepat di depan kakinya.
"Pas sudah selesai ngitung, bapak nyuruh kotak suara di taro depan kakinya, padahal yang lain (panitia) sudah minta taro tempat lain katanya 'jangan disitu jauh, disini saja'," ujar Inez di rumah Prabowo Pisangan Baru Matraman, Jakarta Timur, Rabu (24/4/2019).
Baca Juga: Prabowo Putuskan Akan Bertemu Jokowi Habis Lebaran
Menurut Inez, Prabowo sempat menahan buang air kecil agar tidak jauh dari kotak suara. Setelah dipaksa Inez, Prabowo menumpang buang air kecil di rumah depan TPS.
Namun, karena masih ingin memantau kotak suara bahkan saat buang air kecil, Prabowo disebut Inez melakukan video call untuk terus melihat kotak suaranya.
"Dia gak mau jauh-jauh pulang dulu buat pipis, terus numpang sama yang depan TPS. Tapi tetep saja dia video call dipegang bu RT hpnya buat liat kotak suara doang," kata Inez.
Prabowo juga diceritakan Inez tidak mau ada kecurangan sekecil apapun di TPSnya dengan memperhatikan detil-detil saat menghitung suara.
Akibatnya, Inez menyebut perhitungan suara berlangsung sampai pukul 05.00 WIB. Durasi ini disebut Inez lebih lama dibandingkan dengan TPS lain di wilayah Pisangan Baru.
Baca Juga: Real Count KPU Rabu Pukul 14.00 WIB: Jokowi Gas Pol, Prabowo Terseok-seok
"Dia jaga banget itu kotak suaranya sampai detil banget. Jadinya emang lebih lama dari TPS lain tapi gak ada masalahnya," jelas Inez.