BMKG Sebut Tsunami Ancam Ibu Kota, BPBD Jakarta Siapkan Mitigasi Bencana

Rabu, 24 April 2019 | 15:38 WIB
BMKG Sebut Tsunami Ancam Ibu Kota, BPBD Jakarta Siapkan Mitigasi Bencana
Ilustrasi banjir rob di Penjaringan, Jakarta Utara (Suara.com/Peter Rotti)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta telah menyiapkan beberapa mitigasi untuk menghadapi potensi tsunami atau banjir rob yang bisa terjadi di Pantai Utara Jakarta. Mitigasi dilakukan di level strukturan dan non struktural.

Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta Muhammad Ridwan menjelaskan yang dimaksud dengan mitigasi di level non struktural adalah mengedukasi masyarakat untuk selalu siap menghadapi bencana yang tak terprediksi seperti gempa bumi.

"Mitigasi non struktural dalam bentuk edukasi, peningkatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana, pembuatan regulasi penanggulangan bencana," kata Ridwan saat dihubungi Suara.com, Rabu (24/4/2019).

Sementara mitigasi di level struktural dilakukan dengan pembangunan tanggul dan implementasi peringatan dini.

Baca Juga: Jelang Ramadan, Pemprov DKI Antisipasi Serbuan PKL di Pasar Tanah Abang

"Saat ini sistem peringatan dini (early warning system) dilakukan dengan menempatkan sensor ROB yang dipasang di Pulau Tidung dan Kelurahan Kapuk Muara, alat ini sudah dipasang sejak 2016," jelasnya.

Ridwan menegaskan, hal ini harus menjadi tanggung jawab bersama dengan kolaborasi yang baik antara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), BNPB, Pusat Vulkanologi, dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

"Ini bukan hanya tanggung jawab BMKG tetapi perlu kolaborasi dengan berbagai pihak seperti BNPB, PVMBG, BPBD dan seluruh pihak terkait," tutup Ridwan.

Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Nasional (Rakorbangnas) dengan beberapa kementerian dan lembaga, mencontohkan salah satu potensi bencana yang dihadapi warga Ibu Kota adalah tsunami dengan ketinggian tertentu, air rob, dan banjir kiriman dari hulu.

"Sebagai contoh, kita semua sudah mengetahui dari data BMKG, mohon maaf Pantai Utara Jakarta, itupun, ini saya katakan pantai bukan kota Jakarta, bukan kota Jakarta, Pantai Utara Jakarta itupun berpotensi untuk mengalami tsunami dengan ketinggian tertentu," kata Dwikorita di Gedung BMKG, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (23/4/2019) kemarin.

Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Capai Kesepakatan HoA dengan PT Aetra

Selain itu Pantai Utara Jakarta kata Dwikorita, sudah sering mengalami banjir rob dan banjir kiriman dari arah hulu serta ada juga fenomena pasang surut yang mengakibatkan potensi pasang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI