Gerilyawan New IRA Akui Bunuh Wartawati Lyra McKee di Irlandia Utara

Bangun Santoso Suara.Com
Rabu, 24 April 2019 | 09:31 WIB
Gerilyawan New IRA Akui Bunuh Wartawati Lyra McKee di Irlandia Utara
Sebuah foto selebaran yang dirilis oleh keluarga Lyra McKee melalui Kantor Polisi Irlandia Utara (PSNI) pada 19 April 2019. Lyra McKee ditembak mati saat kerusuhan di daerah Creggan di Derry, Irlandia Utara. (AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kelompok gerilyawan New IRA telah mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan wartawati Lyra McKee pekan lalu di Irlandia Utara.

Di dalam satu pernyataan yang dikeluarkan pada Selasa pagi (23/4) kepada The Irish News, kelompok tersebut mengaku para pegiatnya membunuh wartawati yang berusia 29 tahun itu, demikian laporan media setempat.

"Dalam serangan (kami) terhadap musuh, Lyra McKee secara tragis tewas saat ia berada di samping pasukan musuh," kata pernyataan kelompok itu.

"IRA menyampaikan permohonan maaf tulus dan sepenuh hati kepada teman, keluarga dan mitra Lyra McKee atas kematiannya," tambah pernyataan New IRA, sebagaimana dikutip Kantor Berita Turki, Anadolu, Rabu (24/4/2019) pagi.

Baca Juga: Wartawati di Irlandia Utara Tewas Ditembak Usai Unggah Foto Kerusuhan

Lyra McKee, yang telah mengamati operasi polisi di Daerah Creggan di Kota Londonderry, tertembak pada Kamis malam (18/4).

Asisten Kepala Polisi Mark Hamilton mengatakan penembakan tersebut terjadi ketika politi sedang mencari amunisi dan senjata api setelah mendapat keterangan bahwa serangan teror direncanakan pada akhir pekan Paskah.

Ia menyebut kematian Lyra McKee "mengerikan dan tak bisa dibenarkan".

"Seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di daerah permukiman di kota itu dan membuat Nona McKee terluka," kata Hamilton di dalam satu pernyataan pada Jumat (19/4).

"Personel polisi segera memberikan pertolongan pertama sebelum membawa wartawati tersebut di belakang Land Rover ke rumah sakit. Tragis, ia meninggal akibat luka-lukanya."

Baca Juga: AJI Denpasar Sesalkan Pemberian Grasi Otak Pembunuhan Wartawan di Bali

Perdana Menteri Inggris Theresa May menyebut peristiwa itu "mengejutkan dan benar-benar tak berperasaan".

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI