Selandia Baru Beri Izin Tinggal Permanen Bagi Korban Penembakan Masjid

Bangun Santoso Suara.Com
Rabu, 24 April 2019 | 08:33 WIB
Selandia Baru Beri Izin Tinggal Permanen Bagi Korban Penembakan Masjid
Ilustrasi visa (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selandia Baru berencana memberi izin tinggal permanen bagi semua penyintas penembakan massal di dua masjid di Kota Christchurch, yang menewaskan 50 orang, kata pemerintah pada Selasa (23/4).

Warga Australia yang berusia 28 tahun, Brenton Tarrant, tersangka supremasi kulit putih, didakwa dengan 50 dakwaan pembunuhan. Aksi tersebut merupakan penembakan massal paling keji dalam sejarah Selandia Baru. Serangan teroris tersebut juga melukai 50 orang lagi saat sedang menunaikan salat Jumat.

Pemerintah mengatakan pihaknya sedang mempertimbangkan pemberian visa bagi para penyintas, namun tidak ada keputusan yang diumumkan. Informasi pada Selasa itu hanya dirilis sebagai tautan di situs migrasi.

Migrasi Selandia Baru mengatakan kategori visa baru yang disebut visa Christchurch Response (2019) telah dibuat. Bagi jemaah yang hadir di dua masjid tersebut, saat mereka diserang pada 15 Maret dapat mengajukan, begitu pun dengan anggota keluarga langsung.

Baca Juga: Facebook Masih Siarkan Serangan Teroris Kulit Putih di Masjid Selandia Baru

Pemohon harus sudah tinggal di Selandia Baru pada hari serangan terjadi, sehingga visa tidak tersedia bagi turis ataupun pengunjung jangka pendek. Pengajuan visa tersebut sudah dapat dilakukan mulai Rabu (24/4/2019) hari ini. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI