Suara.com - Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia Dedek Prayudi mengklaim, perolehan suara Capres Cawapres nomor urut 01 Jokowi - Maruf Amin pada Pilpres 2019, juga kerap menjadi sasaran kecurangan sejumlah oknum.
Meski demikian, Dedek menilai kubu Jokowi Maruf enggan meramaikan kasus ini, tak seperti yang dilakukan oleh Capres Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Melalui akun Twitter miliknya @uki23, Dedek mengakui dalam proses input data C1 tidak hanya Prabowo - Sandiaga yang merasa suaranya "disunat", melainkan suara milik Jokowi - Maruf pun mengalami salah input data.
Meski demikian, Dedek mengakui tidak ingin ramai-ramai meneriaki Komisi Pemilihan Umum (KPU) curang. Dedek memastikan kubu Jokowi-Maruf memiliki cara yang lebih elegan.
Baca Juga: Ada Laporan Dugaan Intimidasi Oleh Ketua KPPS, Bawaslu Sragen Lakukan Ini
"Kesalahan teknis tak hanya terjadi pada kasus yang merugikan pihak 02 saja, tapi juga 01. Apakah kami akan teriak-teriak dicurangi?" kata Dedek seperti dikutip Suara.com, Selasa (23/4/2019).
"Begini, Jangan samakan pemenang yang baik dengan pecundang yang buruk," imbuh Dedek.
Dedek juga mengunggah salah satu bentuk kecurangan yang juga dialami oleh Jokowi - Maruf Amin.
Dalam C1 di salah satu Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kendal, Jawa Tengah tampak perolehan suara Prabowo - Sandiaga hanya 54. Sementara suara untuk Jokowi - Maruf mencapai 133.
Namun saat masuk di Situng KPU, tertulis suara Jokowi - Maruf tetap sebesar 133 sementara suara untuk Prabowo - Sandiaga membengkak menjadi 854.
Baca Juga: Masih Dirawat di RS, Polisi Belum Periksa Pengemudi Camry Ugal-ugalan
Lebih lanjut, Dedek menyebut bila nantinya Jokowi - Maruf kalah dalam Pilpres 2019 ini, maka akan menjadi sosok yang kalah namun tetap dihormati.
Pesan ini bisa mengandung makna yang ditujukan bagi Prabowo - Sandiaga. "When you happen to be a loser, be a respectable loser," ungkap Dedek.