Suara.com - Koordinator Juru Bicara BPN Prabowo - Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak menilai pengerahan Brimob Nusantara dari Polda di berbagai provinsi ke Jakarta merupakan hal yang berlebihan. Sebab, dia menganggap situasi Ibu Kota masih kondusif pasca pemilu 2019.
Dahnil Anzar Simanjuntak justru menilai, adanya pengerahan personel Brimob di Jakarta malah bisa menciptakan kesan suasana tidak aman.
"Jadi terkesan bahwasannya situasi kita tidak aman, jadi justru kondisi seperti itu tidak baik dilihat oleh dunia internasional," kata Dahnil di Media Center BPN Prabowo-Sandi, Jakarta Selatan, Selasa (23/4/2019).
Menurut Dahnil, dunia internasional akan melihat situasi Indonesia sedang tidak aman berdasarkan simbol-simbol adanya orang bersenjata dan berseragam dikerahkan dalam jumlah besar. Apalagi pengerahan pasukan Brimob tersebut di wilayah Jakarta yang notabennya menjadi pusat pemerintahan Indonesia.
Baca Juga: Bela Andre Taulany, Ernest Prakasa Ingin Bantu Hanum Rais Beli Cermin
"Nah itu justru memperburuk citra Indonesia di dunia internasional cara-cara begitu, jadi justru harusnya di era demokrasi pola-pola dialogis itu yang dikedepankan," kata Dahnil.
Sebelumnya, Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia atau Mabes Polri membenarkan jika ada penarikan pasukan Brimob seluruh Nusantara ke wilayah Jakarta.
Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, penarikan Brimob ke Jakarta sebagai bentuk antisipasi dalam pengamanan Pemilu 2019.
"Seluruh pentahapan Pemilu muara akhirnya adalah di Jakarta yang perlu diantisipasi dalam waktu dekat adalah penetapan hasil penghitungan, itu yang paling penting," tutur Dedi di Mabes Polri.
Menurutnya, penarikan Brimob ke Jakarta tersebut sudah dipertimbangkan secara matang demi menjaga suasana kondusif pasca Pemilu 2019.
Baca Juga: Pasukan Brimob Ditarik ke Jakarta, Anies: InsyaAllah Ibu Kota Aman
"Dan tentunya kita mengamankan berbagai macam kegiatan masyarakat yg ada di jakarta. baik pertimbangan secara intelijen secara komprehensif," ujar Dedi.