Suara.com - Kegiatan Gathering Positif Bermedia Sosial terus dilakukan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) bersama admin media sosial kementerian/lembaga, termasuk Kementerian Pemuda dan Olahraga (Menpora) hingga penggiat media sosial, komunitas, serta organisasi kepemudaan, seperti Purna Paskibraka dan Pramuka. Kota Surabaya juga menjadi tempat diadakan acara tersebut, yang dilaksanakan di Hotel Four Point, Surabaya, Senin (22/4/2019).
Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Kemenko PMK, Nyoman Shuida, menyampaikan, saat ini, media sosial menjadi kebutuhan wajib di kalangan masyarakat. Pelajar, mahasiswa, pekerja kantoran, pedagang hingga politisi, semua mengakses medsos.
"Perlu dibangun kesadaran kuat untuk memanfaatkan medsos sebagai sarana yang produktif, bukan sebaliknya dipenuhi fitnah, hoaks, dan yang lain," katanya.
Ia menambahkan, media sosial seharusnya digunakan untuk makin merekatkan persatuan dan kesatuan bangsa, bertukar informasi yang bermanfaat, dan pada gilirannya dapat berkontribusi pada pembangunan.
"Melalui pertemuan ini, saya sangat berharap nilai-nilai strategis Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM), yaitu Integritas, Etos Kerja, dan Gotong Rotong, mampu dipahami peserta dan kita mencontohkan perilaku melayani, bersih, tertib, mandiri, dan bersatu," katanya.
Pemilihan Surabaya sebagai tempat penyelenggaraan, menurutnya, karena telah banyak capaian prestasi dalam aspek pelayanan publik, seperti transportasi umum Bus Suroboyo yang sistem pembayarannya menggunakan sampah plastik sebagai upaya menjaga kebersihan dan lingkungan hidup. Hal ini dinilai selaras dengan Gerakan Indonesia Bersih, serta Command Center Kota Surabaya yang melayani aduan warga Surabaya 24 jam sebagai implementasi Gerakan Indonesia Melayani
Sebagai informasi, Gerakan Indonesia Bersih dan Indonesia Melayani merupakan salah satu dari lima bagian dari payung besar Gerakan Nasional Revolusi Mental yang aktif digaungkan oleh pemerintah saat ini.
“Terima kasih kepada Kemenko PMK dan seluruh peserta yang telah memilih Surabaya sebagai tempat penyelenggaraan Gathering Positif Bermedia Sosial. Silahkan nanti melihat secara langsung manajemen pelayanan publik yang disiapkan oleh Pemkot Surabaya. Semoga capaian positif yang telah diraih Surabaya dapat disebarluaskan oleh para peserta," kata Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.
Di dalam rangkaian kegiatan ini, para peserta yang hampir sebagian besar adalah pemuda, mendapatkan pemahaman mendasar Gerakan Nasional Revolusi Mental dari berbagai narasumber yang tak asing lagi di era digital saat ini, seperti Prof. Paulus Wirutomo (perwakilan Gugus Tugas Nasional Revolusi Mental); iBob Tarigan (konten kreator Cameo Project); Akhyari (Good News From Indonesia); dan Dinas Perhubungan Kota Surabaya.
Sebagai contoh aksi nyata penerapan GNRM, di akhir acara, para peserta berkesempatan melakukan kunjungan lapangan menggunakan Bus Suroboyo ke Mal Pelayanan Publik, yang di dalamnya terdapat Berbagai Pusat Pelayanan Publik Terpadu, Command Center 24 jam, hingga co-working space yang di dalamnya banyak dimanfaatkan anak muda Surabaya untuk berkarya.
"Kegiatan ini sangat positif, apalagi media sosial kita penuh dengan sampah digital. Di samping itu, kegiatan ini juga memberi masukan yang harus kita lakukan, bukan sekadar teori. Contohnya melalui (teknis operasional) Bus Suroboyo dengan menukarkan sampah plastik (dengan tiket bus) sejalan dengan upaya pemerintah (menyukseskan) Gerakan Indonesia Bersih," kata Agus Andrianto, anggota Pramuka Kwarda Jatim.
Baca Juga: Menpora Beri Kelonggaran Atlet CPNS Jalur Khusus untuk Fokus Latihan