Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai Pemilu 2019 perlu dievaluasi setelah ratusan petugas yang terdiri dari petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS), polisi, dan panitia pengawas pemilu (Panwaslu) gugur saat melaksanakan tugas.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Senin (22/4/2019) mengumumkan 91 anggota KPPS, sementara Mabes Polri mengatakan ada 15 anggota polisi, dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengatakan ada 26 anggota Panwaslu gugur dalam Pemilu 2019.
Totalnya 132 petugas gugur dalam Pemilu 2019 yang puncaknya digelar pada 17 April kemarin.
"Bahwa ini pemilu yang terumit, ternyata ada korbannya baik di kalangan KPPS, juga di kepolisian ada korban. Tentu harus evaluasi yang keras," kata Kalla usai acara silaturahim dengan pimpinan organisasi Islam dan tokoh masyarakat di rumah dinas Wapres, Jakarta, Senin malam.
Menurut Wapres, salah satu evaluasi yakni perlunya pemisahan antara pemilihan presiden dengan pemilihan legislatif sehingga beban panitia tidak terlalu berat.
"Termasuk juga caleg-caleg itu tertutup. Pilih partai saja, sehingga tidak terjadi keruwetan menghitung," kata Kalla.
Pemilu 2019 telah dilaksanakan di Indonesia pada Rabu (17/4/2019) secara serentak baik pemilihan presiden maupun pemilihan anggota legislatif. Dalam proses tersebut ratusan petugas gugur saat proses penyelenggaraan pemilu.