BPN Prabowo - Sandiaga Cium Aroma Kecurangan di Pilpres 2019

Senin, 22 April 2019 | 21:33 WIB
BPN Prabowo - Sandiaga Cium Aroma Kecurangan di Pilpres 2019
Sudirman Said. (Suara.com/Adam Lyasa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto – Sandiaga Uno mencium aroma kecurangan yang dilakukan secara sistematik dalam Pemilu 2019. Kecurangan tersebut diduga dilakukan dengan melibatkan aparat kepolisian hingga upaya penghilangan suara masyarakat.

Direktur Materi dan Debat BPN Prabowo - Sandiaga, Sudirman Said, mengatakan pihaknya melihat banyak dugaan indikasi pelanggaran, kejanggalan dan kecurangan yang terjadi berbagai daerah. Salah satu yang ia sebutkan adalah satu gudang kertas suara terbakar di Sumatera Barat.

"Di Sumbar ada satu gudang kertas suara terbakar, di Sumut seorang bupati mengundurkan diri. Di Nias ada bupati marah karena C1 nya disimpan seseorang. Di berbagai tempat ada polisi-polisi merebut, mengambil dengan paksa C1," kata Sudirman di Prabowo - Sandiaga Media Center, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Senin (22/4/2019).

"Ini adalah satu gejala ada mobilisasi tindakan aparat yang menunjukkan ketidaknetralan," sambungnya.

Baca Juga: Kubu Prabowo Mau Buka Data Asal Lembaga Survei Ungkap Penyandang Dana

Selain itu, Sudirman juga menyinggung soal kotak suara yang terbuat dari kardus. Terlebih Sudirman juga menyoroti soal pengamanan kotak suara tersebut yang menggunakan kabel sehingga mudah untuk digunting.

"Kami melihat betapa salahnya kebijakan kotak suara dari kardus, kena banjir hancur, dibakar juga terbakar, bahkan lucu, gembok di buka dengan gunting," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Sudirman kembali mempersoalkan carut marut daftar pemilih tetap (DPT) hingga kebijakan kotak suara kardus.

Menurutnya, saat ini publik mulai bisa melihat betapa kelirunya penggunaan kotak suara kardus di Pemilu.

Sudirman menilai, hal tersebut berpotensi menciderai hasil Pemilu 2019. Karenanya, BPN mengajak masyarakat bersama-sama menjaga proses perhitungan suara hingga tuntas.

Baca Juga: Lagi-lagi Naik, Utang Pemerintah Hingga Maret 2019 Tembus Rp 4.5 Triliun

Dengan banyaknya indikasi pelanggaran tersebut, Sudirman melihat hal itu akan menciderai hasil dari Pemilu 2019. Karena itu Sudirman mengajak seluruh masyarakat untuk turut menjaga Pemilu 2019 berjalan secara jujur dan adil.

Lebih lanjut Sudirman menegaskan, suara lantang BPN untuk mewujudkan Pemilu 2019 berjalan secara adil bukan hanya untuk kemenangan Prabowo – Sandiaga. Akan tetapi untuk menghasilkan proses demokrasi di Indonesia yang jujur dan adil.

"Jadi tidak boleh mencuri suara siapa pun, baik 01 maupun 02 suaranya harus diperjuangkan, agar betul-betul mendapatkan hasil yang adil," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI