Suara.com - Hasim Djojohadikusumo, Direktur Komunikasi dan Media Badan Pemenangan Nasional Prabowo – Sandiaga, mengungkapkan alasan Prabowo Subianto terlalu dini mendeklarasikan kemenangan d Pilpres 2019.
Menurutnya, keputusan sang kakak itu adalah respons terhadap klaim yang dilakukan Capres nomor urut 1 Jokowi.
Ia mengungkapkan hal tersebut untuk menjawab pertanyaan jurnalis New York Times. Sang jurnalis mempertanyakan alasan Prabowo mendeklarasikan kemenangan meski KPU belum merilis hasil resmi.
Hashim menyebut bahwa orang-orang di sekitar Jokowi telah melakukan hal yang sama sebelum Prabowo melakukannya.
Baca Juga: 3 Anak Orang Terkaya di Denmark Tewas Kena Ledakan Bom Gereja Sri Langka
"I think what Prabowo did was a response of what Jokowi did (Saya pikir apa yang dilakukan Prabowo ialah respon dari apa yang dilakukan Jokowi)," kata Hashim di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Senin (22/4/2019).
"Faktanya, Jokowi telah berkomentar dan mengklaim kemenangannya beberapa jam sebelum Prabowo melakukannya," sambungnya.
Selain itu, Hashim juga mengungkapkan alasan lain mengapa Prabowo mau mendeklarasi dirinya menang sebagai Presiden RI periode 2019-2024.
Hashim menyebutkan, hasil penghitungan suara yang dilakukan BPN Prabowo – Sandiaga menyebut pasangan tersebut memeroleh suara mencapai 62 persen.
Hashim sempat mengajak untuk mengingat kembali Pilpres 2014, di mana Prabowo dan Jokowi juga bertarung untuk mendapatkan kursi orang nomor satu di Indonesia.
Baca Juga: Soal Video Masturbasi Mirip Kriss Hatta, Begini Kata Pengacara
Saat itu, kata dia, kubu Jokowi telah mendeklarasikan kemenangan meskipun suara yang terkumpul baru 18 persen, satu jam dari mulainya penghitungan suara.
"We remember what happens in 2014, 18 percent votes counted the other side claims victory within 1 hours of that. I think it's natural...."