Ruhut Sitompul: Kasihan Prabowo Jadi Badut di Mata Rakyat

Senin, 22 April 2019 | 16:07 WIB
Ruhut Sitompul: Kasihan Prabowo Jadi Badut di Mata Rakyat
Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto berpidato di depan massa pendukung yang hadir dalam acara pesta klaim kemenangannya di Jalan Kertanegara Nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (19/4/2019). [Suara.com/Fakhri Fuadi Muflih]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ruhut Sitompul, anggota Bidang Hukum Tim Kampanye Nasional Jokowi - Maruf Amin, menantang Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga untuk membuka data hasil hitung cepat perolehan suara Pilpres 2019 versi internal.

Sebab, hasil hitung cepat BPN menjadi dasar Prabowo - Sandiaga mengklaim menang Pilpres hingga sudah menyelenggarakan pesta kemenangan.

Menurut Ruhut Sitompul, data yang telah disajikan oleh BPN menyebabkan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menjadi badut di mata rakyat.

Hal ini disampaikan oleh Ruhut Sitompul melalui akun Twitter miliknya @ruhutsitompul. Ruhut Sitompul mendesak agar BPN mau membuka data riset internal dan memuktikannya di hadapan publik, mengenai klaim kemenangan 62 persen Prabowo - Sandiaga.

Baca Juga: Ngatain Prabowo Sinting, Erin Taulany Klaim Instagramnya Kena Hack

"BPN buka dong data riset internal. Kasihan Pak Prabowo dengan data yang salah mengakibatkan capres yang kalian dukung menjadi badut di mata rakyat Indonesia dan dunia internasional," kata Ruhut Sitompul seperti dikutip Suara.com, Senin (22/4/2019).

Klaim kemenangan Prabowo Subianto telah banyak mendapatkan sorotan dari media internasional.

Oleh karena itu, Ruhut Sitompul pun meminta BPN mempertimbangkan untuk menjaga nama baik Prabowo Subianto di mata dunia.

"Karena itu tolong dijaga nama baik Bapak Prabowo karena beliau tokoh di Indonesia tercinta. Merdeka," ungkap Ruhut Sitompul.

Ruhut Sitompul juga meminta kepada para pendukung Prabowo Subianto untuk menghentikan persaingan pilpres dan menunggu hasil real count resmi dari Komisi Pemilihan Umum pada 22 Mei 2019.

Baca Juga: Luhut: Prabowo Tak Pernah Ingin Hancurkan Negeri dengan Keputusan Keliru

"Aku mohon para pendukung Pak Prabowo sudah hentikanlah persaingan Pilpres selama kampanye, mari hati boleh panas kepala tetap dingin. Kita tunggu real count 22 Mei 2019. Siapapun pemenangnya kita semua bersaudara dan tetap berpegangan tangan. Merdeka," tutur Ruhut Sitompul.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI