Suara.com - Provinsi Nusa Tenggara Barat kembali dilanda gempa berkekuatan 5,0 Skala Richter (SR). Gempa tektonik tersebut terjadi di Kabupaten Sumbawa sekitar Pukul 14.49 WIB pada Senin (22/4/2019).
Gempa tersebut juga dirasakan hingga wilayah pesisir Samudera Hindia Selatan Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan pusat gempa bumi terletak pada koordinat 9,18 lintang selatan dan 117,52 bujur timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 77 kilometer arah selatan Kota Sumbawa Besar, Kabupaten Sumbawa.
"Lokasi gempa bumi tersebut berada di laut pada kedalaman 78 kilometer," kata Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Agus Riyanto, melalui keterangan tertulis seperti dilansir Antara.
Baca Juga: BMKG: Peringatan Dini Tsunami Akibat Gempa Sulteng Berakhir
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, katanya, gempa bumi dangkal tersebut diakibatkan aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempeng Eurasia.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi terpicu deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan sesar normal oblique.
Agus menambahkan dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat dirasakan di Kota Mataram, Kabupaten Sumbawa dan Lombok Tengah skala III MMI, di Denpasar II-III MMI, di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Dua dan Gianyar II MMI.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami, meskipun pusatnya di laut," ujarnya.
Hingga pukul 15.15 WITA, kata Agus, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Baca Juga: Gempa 6,9 SR Berpotensi Tsunami, Warga Banggai Sulteng Lari ke Gunung
Hasil monitoring BMKG juga belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).