Suara.com - Ustaz Yusuf Mansur tengah menjadi sorotan di media sosial karena video lawasnya saat cermah kembali viral. Dalam video itu, Yusuf Mansur bicara soal utang negara.
Ia mengeluhkan banyaknya utang Indonesia, yang disebutnya mencapai seribuan triliun rupiah. Dirinya juga menyesalkan keputusan negara untuk menjual tambang dan perusahaan multinasional ke negara asing dengan harga murah.
Pimpinan pondok pesantren Daarul Quran ini kemudian menyebut Indoensia sebagai negara yang gagal karena utang yang dimiliki makin menumpuk. Ia bahkan mengajak para jemaah yang mendengarkannya untuk memusuhi calon presiden kala itu jika menambah utang negara.
Seorang warganet menambahkan komentar untuk video itu. Ia mengaitkannya dengan dukungan Yusuf Mansur pada Pilpres 2019 ini untuk capres nomor urut 01 petahana Joko Widodo (Jokowi).
Baca Juga: Erin Taulany Jadi Viral, Intip Fesyen Sosialita ala Istri Andre Taulany Ini
Pengguna akun Instagram @lenykarengkuan itu menilai, Yusuf Mansur terlalu berlebihan dalam membela Jokowi. Dia juga membandingkan Yusuf Mansur dengan pendakwah lain yang juga berada di barisan pendukung Jokowi, Muhammad Luthfi bin Yahya.
"Saya juga masih ingat ceramah Ustaz tahun 2014-an kalau enggak salah ingat. Masih ada full videonya juga lo, Pak. Besok saya post di IGTV ya Pak, buat reminder saja, semoga belum lupa saja sih hehe.
Note: mungkin saat Anda tidak begitu membangga-banggakan sih saya enggak ada masalah dan menghargai Anda dengan Anda pro petahana.
Cuma yang bikin saya enek, berulang kali Anda ber-statement lebay buat nunjukin ini lo si X itu agamanya baguus banget, please lah, enggak usah se-lebay itu juga buat bikin opini publik yang jelas-jelas itu enggak penting.
Saya menghargai Habib Luthfi dengan memilih petahana dan enggak ada mau bahas beliau sedikitpun ya karena beliau enggak lebay dalam ber-statement di publik, apalagi sampai bersumpah bawa-bawa hafalan Quran," tulisnya.
Baca Juga: Klaim Kemenangan 60 Persen, BPN Prabowo Bentuk Relawan Saksi Online
![Penjelasan Ustaz Yusuf Mansur terkait video lawasnya yang viral - (Instagram/@yusufmansurnew)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/04/22/10508-penjelasan-ustaz-yusuf-mansur-terkait-video-lawasnya-yang-viral-instagramatyusufmansurnew.jpg)
Yusuf Mansur langsung menanggapi komentar warganet tersebut. Dirinya mengaku salah dan menjelaskan, video itu diambil pada 2007, saat ia lebih miskin ilmu daripada sekarang.
"Kawan-kawan semua benar. Saya yang salah. Semoga ilmu dan pengetahuan saya terus diluaskan oleh Yang Maha Luas, sehingga enggak sempit. Itu rekaman periode 2007-an, masih miskin ilmu. Sekarang ya masih miskin ilmu. Mohon doa. Segala ucapan dan perkataan kawan-kawan jadi doa buat saya. Jazaakumullaah," balas Yusuf Mansur.
Pendakwah berusia 42 tahun ini lalu mengunggah tangkapan layar komentar warganet dan balasannya ke Instagram, Senin (22/4/2019).
Ia menambahkan penjelasan soal utang yang telah ia pelajari sebagai caption unggahan itu. Berikut keterangan lengkapnya:
"Enggak apa-apa. Memang masih jadi topik hari-hari terakhir ini. Makanya saya angkat. Kawan-kawan bisa melihat videonya di akun yang bersangkutan.
Saya makasih malahan. Bagus-bagus aja.
Saya pribadi banyak belajar, tentang rasio utang, tentang utang yang berguna, tentang utang yang berbahaya, tentang utang yang bermanfaat, tentang utang yang memerangkap. Baik skala pribadi, keluarga, maupun skala korporasi, pemerintahan, dan negara.
Semua membawa kepada kearifan.
Satu sisi, tetap berdiri di atas iman dan tauhid, untuk tetap tidak mengandalkan utang, memunculkan kekreatifan, kejeniusan, kecerdasan, kerja keras, kerja cerdas, jalan-jalan doa, ekonomi berjemaah, Indonesia berjemaah, dsb.
Benang merahnya dapat: perubahan dan pertambahan ilmu, informasi, wawasan, dan pengalaman, dari perjalanan waktu ke waktu.
Tapi memang, makin banyak tahu, makin malu. Makin enggak ngerti apa-apa. Makin enggak mau nyalahin siapa-siapa. Sebab ternyata makin kelihatan bodoh dan salahnya saya.
Semoga kita semua makin mau belajar supaya makin merunduk, makin tawadhu', makin enggak mau nyerang, makin engga kmau kelihatan tinggi, makin merendah, makin menjaga perasaan orang.
Selalu saya minta maaf dan minta didoakan. Segala saran dan kritikan diterima dengan senang. Ini diangkat supaya jadi pembelajaran bersama. Jauh dari baperan hehehe.
Happy Monday," terang Yusuf Mansur.