Suara.com - Budayawan Sujiwo Tejo turut membahas penantian akan pengumuman resmi hasil akhir penghitungan suara Pilpres 2019 dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Mei mendatang.
Ia menjadikan drama perselingkuhan dalam rumah tangga sebagai analogi persaingan antara capres nomor urut 01 petahana Joko Widodo (Jokowi) dan 02 Prabowo Subianto sebagai suami atau istri sah dan selingkuhan.
Sujiwo Tejo mengibaratkan, pemenang Pilpres 2019 nanti bak seorang selingkuhan.
Penulis yang juga tenar di media sosial ini menyebutkan, pemenang Pilpres 2019 seakan sekadar mendapat buku nikah, sementara pihak yang terkalahkan sebenarnya telah memenangkan cinta dari pria atau wanita yang diperebutkan.
Baca Juga: Pejuang Demokrasi Berjatuhan, Dinas Kesehatan Didesak Turun Tangan
"Bila 22 Mei nanti buku nikah menjatukan nama pada 01, akankah 02 bilang ke 01 "Huh, kamu cuma dapat kertasnya, tapi aku dapat cintanya!"?
Atau sebaliknya bila buku nikah menjatuhkan nama pada 02?
Bila iya, suasananya tak jauh dari perdebatan istri/suami vs selingkuhannya," cuit Sujiwo Tejo, Senin (22/4/2019).
Tak semua followers benar-benar sependapat dengan perumpamaan yang dibuat Sujiwo Tejo. Beberapa dari mereka pun menyampaikan interpretasinya.
Seorang pengguna akun @Menatap_senja berkomentar, "Maumu seperti Gusdur, Prabowo ikhlas saja, gitu kan Mbah?"
Baca Juga: Grand Canyon Nan Megah, Siapa Sangka Keindahan Alam Ini di Bali
Sujiwo Tejo pun membalas, "Kalau kamu ngebet berkesimpulan begitu, monggo. Yang ngebet berkesimpulan sebaliknya, monggo. Aku akan ngebet terus berkarya di bidangku sendiri aja siapa pun presiden RI: nulis buku, melukis, ngompos musik, ceramah, nari, bikin teater, ndisain sarung dll dll dll."
Kemudian warganet lainnya menambahkan komentar yang menyatakan bahwa analogi Sujiwo Tejo kurang tepat.
"Analogi yang kurang cocok Mbah, kalau KPU sudah keluar hasil final dan enggak ada masalah di MK maka yang meraih suara paling banyak yang bakal dapat "cinta & buku nikahnya" rakyat Indonesia," komentar @Muiz_Shiddiq.
Namun Sujiwo Tejo menjawab, "Itu kan kalau kamu yang bilang, kalau selingkuhan enggak bilang gitu."