Suara.com - Sebuah kapal cepat (speed boat) berpenumpang lima orang yang berangkat dari Pulau Misol, Raja Ampat, Papua Barat menuju Dusun Patinia, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku dilaporkan hilang kontak sejak 11 hari lalu.
Namun, hingga saat ini Basarnas setempat belum juga menerjunkan tim untuk mencari keberadaan kapal yang tidak tahu keberadaannya selama 11 hari tersebut.
Kepala Kantor Basarnas Ambon Muslimin mengakui, untuk sementara waktu belum bisa mengerahkan tim SAR guna mencari kapal cepat tersebut.
"Informasinya baru kami terima dari grup BMKG malam ini tetapi belum bisa mengerahkan regu penyelamat guna melakukan pencarian sebab ketidakjelasan titik koordinat dan kejadiannya sudah 11 hari," kata Muslimin.
Baca Juga: Sejak Senin, 5 Penumpang Speedboat Hilang Kontak di Maluku Tenggara
Ada pun identitas para penumpang kapal cepat yakni Darmin Tamalene, Arwan Tuhuteru, Rudin Hitamal, dan Rujilang Sombalatu yang berdomisili di Dusun Patinia, serta Anton Tamalene yang merupakan warga Desa Buano Utara Pulau Seram.
"Lima orang ini dilaporkan keluar dari Pulau Misol sekitar pukul 05:00 WIT tujuan Dusun Patinia (Pulau Seram) Kabupaten SBB dengan perkiraan tiba sekitar pukul 17:00 WIT," kata muslimin.
Namun, hingga 11 hari berlalu, speed boat bersama lima orang penumpang tersebut tidak pernah tiba di tempat tujuannya dan sesuai laporan group BMKG, mereka diduga hilang kontak di sekitar perairan Pulau Misol.
Sementara informasi yang diterima Kantor Basarnas Ambon dari group BMKG pada Minggu (21/4/2019) pukul 17:38 WIT.
Untuk sementara waktu, Kantor Basarnas Ambon hanya baru bisa berkoordinasi dengan instansi terkait maupun kepada setiap kapal yang melintas di sekitar perairan laut Banda maupun Pulau Misol (Papua Barat). (Antara)
Baca Juga: Penumpang Speed Boat Hilang Kontak, Basarnas Ambon Terjunkan Tim Penyelamat